Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapal Titanic, Korban Pertama Kehebatan Gunung Es

credit:instagram@niyaaz_writes

Masih ingat film fenomenal Titanic? Kapal dengan teknologi tercanggih di zamannya itu awalnya diyakini tidak akan bisa tenggelam. Tapi sebuah gunung es di Samudera Atlantik, menghancur leburkan impian itu. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan gunung es?

Gunung Es

Gunung es bisa didefinisikan sebagai bongkahan raksasa air tawar yang telah terpecah dari gletser dan mengambang di perairan terbuka. Gunung es mengambang di perairan terbuka karena perbedaan berat jenis. Berat jenis gunung es sekitar 920 kg/m3 sementara air laut sendiri memiliki berat jenis 1025 kg/m3.

Sebuah gunung es yang mengambang di perairan terbuka tetap merupakan bahaya yang sulit diduga. Kenapa? Karena umumnya gunung es tersebut hanya 10% yang muncul di permukaan, sisanya yang 90% berada di bawah permukaan laut.

Dengan demikian, bentuk bongkahan es yang mengambang tersebut sama sekali tidak bisa menjelaskan bentuk sesungguhnya yang tenggelam di dalam air. Dengan sisa bongkahan yang 90% memang sulit diprediksi, apakah melebar ke bawah atau seperti apa.

Gunung Es dan Titanic

gunung-es
credit:instagram@wartaaslisunda

Kapal SS Titanic termasuk kapal kedua dari tiga kapal penumpang raksasa yang akan mengarungi Samudera Atlantik, milik perusahaan White Star Line. Kapal uap penumpang terbesar dengan teknologi tercanggih itu, dibuat di galangan kapal Harland and Wolf. 

Kapal uap yang dilengkapi pengamanan berteknologi tinggi untuk ukuran saat itu, diyakini para teknokrat bahwa kapal uap ini tidak mungkin bisa tenggelam. Tapi apa yang terjadi? 

Minggu, 14 April 1912 sekitar pukul 23:40 berdasarkan catatan waktu di kapal, kapal tersebut menabrak gunung es tepat di lambung kapal yang menyebabkan terbelah dua. 

Selang dua jam kemudian atau pada hari Senin dini hari, kapal berpenumpang para juragan dari beberapa negara Eropa itu tenggelam. Dinginnya air laut Samudera Atlantik, penyebab tidak kurang dari 1.500 orang meninggal dunia.

Kecelakaan kapal uap Titanic tersebut menjadi bencana laut terburuk sepanjang sejarah. Pecahan kapal tersebut baru ditemukan tahun 1985 oleh rombongan penjelajah dan peneliti yang diketuai oleh Jean-Louis Michel dan Robert Ballard.

Ini menjadi satu bukti yang semakin mengukuhkan bahwa gunung es tak bisa diajak main-main. Kondisi yang 90% berada di bawah permukaan laut semakin menyulitkan keberadaan gunung es tersebut.

Akibat Pemanasan Bumi

Menurut para peneliti gunung es, sekali dalam satu abad selalu ada gunung es yang mengapung karena terlepas dari bongkahan kutub selatan akibat pemanasan bumi.

Baru-baru ini gunung es raksasa yang diperkirakan berukuran 140 kilometer persegi ditangkap sebuah foto satelit sedang mengapung di lautan menuju Benua Australia.

Menurut para ilmuwan dari Australia, bongkahan gunung es raksasa tersebut diperkirakan telah terlepas dari kutub selatan sekitar sepuluh tahun lalu dan terus mengapung dan bergerak ke arah utara.

Sebenarnya, gunung es raksasa yang tertangkap foto satelit tersebut diyakini bukan satu-satunya gunung es. Menurut keterangan dari ilmuwan Australia, diperkirakan ada ratusan gunung es dalam ukuran lebih kecil yakni sekitar 200 meter persegi, mengapung menuju Selandia Baru. 

Kejadian ini semakin memberi peringatan keras betapa besar akibat pemanasan bumi yang di luar kendali, bahaya yang lebih besar pun selalu mengancam.

Posting Komentar untuk " Kapal Titanic, Korban Pertama Kehebatan Gunung Es"