Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Air Bersih: Contoh Kearifan Lingkungan Alam yang Perlu Dipertahankan

 

Pulau Jawa masuk ke daftar 40 negara yang kekurangan air bersih, baik air bersih untuk diminum maupun sekedar untuk sanitasi. Nampaknya masyarakat perlu diberikan beberapa contoh kearifan lingkungan terhadap air dan dampaknya terhadap keberlangsungan hidup kita ke depan.

Memberikan insight agar berperilaku peduli lingkungan semakin sulit, mengingat jumlah penduduk yang semakin membludak, khususnya di pulau jawa. 

Tidak heran jika banyak terjadi kerusakan lingkungan hidup, baik lingkungan kehidupan manusia maupun lingkungan alam semakin memprihatinkan. Rusaknya lingkungan ini memicu banyak penyakit dan banyak masalah yang lain.

Berikut ini adalah salah satu contoh kearifan lingkungan alam yang patut untuk dibenahi. Jakarta mengalami krisis air bersih. Tercatat warga Jakarta membutuhkan 26.938 liter air per detik. Inilah contoh yang begitu ironi. 

Diperkirakan pada tahun 2020 defisit air bersih di Jakarta yang sekarang tersedia 17.700 liter air per detik meningkat menjadi 19.000 liter per detik.

Pada tahun 2015 Pihak Kementerian Pekerjaan Umum mulai pasang kuda-kuda menyediakan air bersih 9 meter kubik per detik secara bertahap. Ini bukan perkara yang mudah. Mengingat semua aliran sungai di Jakarta yang berjumlah 13 aliran sungai airnya tidak dapat dimanfaatkan, hanya mengandalkan waduk Jatiluhur.

Saat air bersih melimpah ruah, siapa yang menyangka bahwa air bersih saat ini berada di ambang kelangkaan. Dari kasus di atas ini dalam rentang waktu detik. Jika dikalikan ke satuan waktu “satu hari” maka berapa air bersih yang dibutuhkan? 

Apalagi Jakarta selalu dipadati pendatang. Kasus kelangkaan air bersih di Jakarta ini sebagai bukti perlunya peduli lingkungan disekitar kita. Tidak boleh membuang sampah sembarang tempat, terutama membuang sampah di sungai.

Perlunya kepedulian terhadap lingkungan untuk diperhatikan, demi keberlangsungan hidup cucu kita ke depan. Lingkungan alam air yang menjadi pusat perhatian kita. Mungkin manusia dapat hidup tanpa makanan, tetapi manusia tanpa air sepertinya akan mengalami dehidrasi. 

Pada dasarnya tubuh manusia terisi oleh cairan, dimana cairan-cairan di dalam tubuh itu memerlukan yang namanya air bersih. bayangkan apa yang terjadi apabila air bersih menjadi langka, layaknya plankton di dasar lautan.

Jika Jakarta mulai langka dengan air bersih, hampir sama dengan permasalahan yang terjadi di Yogyakarta. Warna air yang jernih dan bening tidak selalu menunjukkan bahwa air tersebut sehat untuk dikonsumsi. Beberapa titik aliran sungai yang ada di Yogyakarta banyak yang telah mengandung detergen. 

Dengan kata lain, air yang ada sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Kandungan detergen yang banyak ini karena bagian hulu banyak kios-kios laundry baju. Dimana limbah detergen tersebut dibuang ke sungai yang lagi-lagi menyebabkan pencemaran air.

Ya, inilah salah dua contoh kearifan lingkungan alam terhadap air yang harus kita pelajari. Bahwa membuang limbah detergen harus kita perhatikan.

Seperti yang kita rasakan saat ini, banyak pencemaran. Mulai dari pencemaran air, udara, dan tanah. Pencemaran ini disebabkan oleh perilaku manusia yang mengedepankan masing-masing ego. Banyak hal yang menyebabkan pencemaran air terjadi

Karena faktor pertumbuhan penduduk yang meningkat pesat, dampaknya permintaan air bersih meningkat, tetapi tidak diimbangi dengan kapasitas air bersih yang ada. Jawa penduduk terbanyak, baik penduduk pendatang dan penduduk asli. 

Semua menyatu menjadi satu, sumber air tercemar, penduduk melonjak, kebutuhan air pun melonjak. Mengandalkan air kemasan pun tidak mampu menjamin.

Pola hidup yang serba instan, sedikit-sedikit beli jadi. Misalnya beli air minum kemasan. Disisi lain karena kelangkaan air bersih untuk diminum. Sekalipun ingin mendidihkan air bersih sebagai air minum terbatas, dan tidak semua air yang ada aman untuk dikonsumsi. 

Disisi lain ketika air kemasan mendapatkan angin segar dari hasil penjualan air bersih. Banyaknya permintaan air minum bersih perusahaan air kemasan akan memenuhi permintaan tersebut dengan cara eksploitasi sumber air di beberapa tempat. Dimana sumber mata air tersebut dibeli dan menjadi miliknya.

UMY.co.id melansir bahwa air kemasan salah satu yang menyumbang kelangkaan air bersih. Pada dasarnya air dimiliki oleh banyak orang, siapapun itu. Analoginya air dan udara dapat dinikmati oleh siapapun orang, tidak memandang kaya miskin, dan tidak perlu mengeluarkan uang. 

Nampaknya hal ini tidak berlaku lagi, karena adanya pembelian sumber mata air yang menyebabkan masyarakat yang seharusnya ikut menikmati air tersebut menjadi tidak mendapatkan haknya. Terutama bagi masyarakat pedesaan dan petani yang tinggal di dekat sumber air yang sudah dibeli tersebut.

Tiga, karena kurangnya kepekaan terhadap lingkungan alam. Seperti banyak kasus yang ditemui sekitar kita. Banyak orang yang membuang sampah ke sungai, ironisnya beberapa perusahaan juga membuang limbah pabrik ke aliran sungai. 

Sekalipun limbah pabrik tersebut sudah dilakukan penyaringan, tetap saja limbah itu akan memberikan dampak terhadap air sungai. 

Empat, tidak ingin tahu dan tidak mau tahu dengan dampak yang akan terjadi. Kebiasaan membuang sampah di sungai menunjukkan adanya perasaan tidak ingin tahu dengan dampak yang akan terjadi. Bahaya membuang sampah disungai dapat menyebabkan banjir dan terjadinya pendangkalan pada permukaan sungai.

Banyak berbagai upaya untuk menyadarkan peduli terhadap lingkungan dengan memberikan Contoh kearifan lingkungan secara konkrit dan real. Dilakukan mulai secara penyuluhan, survey dan beberapa pendekatan melalui PKK, RT nan dan arisan ibu-ibu. 

Hasilnya contoh konkrit yang ada tersebut hanya menyadarkan masyarakat peduli lingkungan hanya sementara waktu saja. Selanjutnya, kembali lagi ke kebiasaan semula.

Menanggulangi terjadinya kelangkaan air bersih dapat dilakukan dengan cara konservasi air bersih. Mahu tak mahu menerapkan cara-cara primitive seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang biasa dilakukan oleh mereka yang tinggal di pegunungan dan langka air. 

Yaitu dengan cara membuat bak penampungan air hujan. Sehingga selama musim hujan air dengan sendirinya akan mengisi bak tersebut, dan ketika musim kemarau tiba air tersebut dimanfaatkan.

Contoh kearifan lingkungan terhadap air kaitannya dengan konservasi, mampu meningkatkan volume air tanah, sehingga tanah dapat menyerap air sebagaimana mestinya. Sehingga terhindar dari terjadinya banjir saat musim hujan tiba. Tidak hanya itu, melakukan konservasi air ternyata mampu memperbaiki kualitas air sesuai kebutuhan.

Salah satu cara konservasi air adalah dengan cara membuat waduk. Pembuatan waduk semacam ini terbukti efektif untuk menghemat air. 

Di Yogyakarta, tepatnya di kebun buah nglanggeran telah menerapkan waduk sebagai penyimpanan air hujan untuk mengairi tanaman. jadi setiap kali musim kemarau, kebun buah seluas 20 hektar ini tetap terkontrol oleh air tampungan dari air hujan.

Berbeda bentuk dan cara lagi ketika konservasi air diterapkan dalam rumah tangga. Salah satu caranya dengan cara mematikan keran saat selesai mencuci piring, gelas. Ketika mandi, selalu mengusahakan untuk tidak membuang air. Prinsipnya gunakan air seperlunya saja.

Jadi, betapa pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia. Banyak saudara kita yang berjuang, berdesak-desakan demi seliter air bersih. Bahkan ada pula saudara kita yang rela mendidihkan air dengan warna coklat dan harus mengendapkan kotoran, sebelum akhirnya di minum. 

Betapa setetes air sangat berharga bagi saudara kita. Jadi, selamatkan air bersih untuk sahabat kita yang membutuhkan.

Posting Komentar untuk "Air Bersih: Contoh Kearifan Lingkungan Alam yang Perlu Dipertahankan"