Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Enzim Ptialin Itu?

enzim-ptialin
credit:instagram@mdkp_official

Ptialin sebagai protein yang ada dalam air liur. Ptialin bisa menolong proses pencernaan makanan dengan mengubah pati menjadi potongan-potongan gula yang larut dalam air. Enzim ptialin sebagai nama lain dari amilase hanya di temukan pada air liur manusia. Zat ini dikenal lebih dekat sebagai amilase saliva.

Makanan yang dimakan oleh manusia, seperti nasi, kentang, dan roti, banyak mengandung pati atau karbohidrat. Pati sebagai polisakarida. Enzim ptialin mengubahi pati menjadi gula. Dalam masalah ini, adalah glukosa. 

Glokosa sebagai rantai cabang dari pati atau karbohidrat. Maknanya, pati sanggup mengubah polisakarida menjadi zat yang lebih sederhana (simple).

Pencernaan makanan dengan diawali dengan memecah makanan yang memiliki ukuran besar menjadi beberapa ukuran yang lebih kecil sehingga lebih gampang diolah. Cara ini bisa diraih secara fisik dengan proses kunyah. Walau begitu, proses pencernaan makanan mayoritas dilaksanakan secara kimiawi oleh enzim.

Enzim Ptialin dari Rongga Mulut Sampai Lambung

Aktivitas kunyah yang sudah dilakukan manusia menggunakan 3 buah kelenjar ludah untuk memproduksi air liur lebih banyak. Peran tiga kelenjar itu adalah untuk membuat enzim yang dikeluarkan bersama saliva. Kelenjar-kelenjar itu mempunyai aliran yang menyambungkan produk saliva ke rongga mulut.

Air liur berisi enzim ptialin yang sanggup mendegradasi ikatan pati menjadi sebuah rantai linier. Ikatan pati dibagi menjadi dua buah ikatan gula (disakarida). 

Hasil akhir proses enzim ptialin adalah 2 buah molekul glukosa yang dikenal dengan maltosa. Proses perpecahan maltosa menjadi satu molekul glukosa seterusnya dilaksanakan dalam usus (intestinum).

Enzim ptialin tidak mempunyai beberapa waktu untuk mengolah pati dalam rongga mulut. Dengan singkat, makanan yang masuk dilumatkan oleh gigi, bersatu dengan saliva membuat bolus (gumpalan makanan) yang siap untuk masuk ke tenggorokan. 

Enzim ptialin terus melakukan proses perpecahan pati walau makanan sudah masuk ke tenggorokan. Bahkan juga, sampai di lambung.

Keadaan lambung yang paling asam tidak memberikan dukungan optimasi kerja enzim ptialin. Enzim ini lebih menyenangi situasi keadaan dengan pH tinggi (pH > 7) atau keadaan basa. 

Dalam lambung, zat pati dan glukosa memberi sedikit pelindungan untuk enzim ptialin untuk meneruskan pekerjaannya mengubah pati atau karbohidrat walaupun dalam waktu yang relatif cepat.

Pada umumnya, enzim ptialin dalam lambung hanya mendegradasi sejumlah kecil pati pada makanan. Sisa zat pati yang belum terdegradasi diteruskan oleh enzim amilase yang dibuat organ pankreas.

Jumlah Ptialin Setiap Etnis Berlainan

Jumlah ptialin tidak sama pada beberapa orang dengan background etnis yang lain. Ini sudah ditunjukkan oleh riset genetis lewat skema makan. Ketidaksamaan jumlah enzim ptialin, diperhitungkan karena jumlah pati yang dimakan setiap manusia tidak seragam.

Misalnya, makanan tradisionil yang dimakan orang Jepang memiliki kandungan semakin banyak pati dibanding binatang buruan yang didapat beberapa pemburu di hutan Eropa. 

Oleh karenanya, orang Jepang umumnya mempunyai jumlah enzim ptialin semakin tinggi dibanding enzim ptialin yang dipunyai orang Eropa pada umumnya.

Seorang yang lakukan diet dan mengurangi jumlah karbohidrat yang masuk ke mekanisme pencernaan, akan mempunyai jumlah ptialin lebih sedikit dibandingkan seorang yang mengkonsumsi makanan secara normal.

Posting Komentar untuk " Apa Enzim Ptialin Itu?"