Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Informasi Penting tentang Jaringan Pada Hewan

Informasi Penting tentang Jaringan Pada Hewan

Mempelajari jaringan pada hewan bisa dipelajari dalam ilmu biologi. Di sana kita akan berhadapan dengan pembahasan tentang sekumpulan sel yang fungsi dan bentuknya sama. Sekumpulan sel ini selanjutnya disebut dengan nama jaringan, baik jaringan hewan maupun tumbuhan. 

Ada banyak jaringan di dalam tubuh hewan, khususnya. Jaringan-jaringan tersebut bekerja sama untuk menciptakan sistem kerja tubuh hewan yang dinamis dan terkontrol.

Walaupun jaringan-jaringan tersebut berbeda fungsi, tetap dapat bekerjasama. Jaringan seperti yang disebut fisiologi dan membentuk organ tubuh. Jaringan pada binatang memang rumit, tetapi tetap harus dipelajari agar diketahui kerja masing-masing.

Agar kita dapat mengetahui tugas dan fungsi jaringan pada hewan, maka ilmu yang

diterapkan untuk itu tersebut yaitu histologi. Dengan ilmu itu kita dapat mengetahui fungsi dan tugas masing-masing jaringan yang ada di tubuh hewan. Sementara itu, untuk mempelajari sistem jaringan yang terkait dengan penyakit yang dapat menyerang jaringan, maka kita menerapkan ilmu yang kita kenal sebagai histopatologi.

Sementara itu, pada beberapa organisme juga mempunyai jaringan tetapi belum mempunyai pembagian tugas. Jaringan sel yang ada di beberapa organisme sistem kerjanya masih belum sinkron. Ada juga organisme yang tidak mempunyai perbedaan jaringan, misalnya organisme yang bersalur seperti alga dan fungi. 

Alga adalah sebutan untuk ganggang, dan fungi sebutan untuk jamur. Kelompok organisme ini dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ. Khusus untuk lumut, dapat kita katakan telah mampu membuat jaringan yang jelas, tetapi jaringan pembuluhnya tidak jelas.

Untuk lebih jelasnya kita membahas tentang jaringan pada hewan, maka kita dapat memberikan beberapa keterangan yang mencakup masalah jaringan. Tetapi dalam hal ini, tidak hanya memahami jaringan hewan, tapi juga tumbuhan. 

Pada hewan, termasuk manusia terdapat empat kelompok jaringan. Keempat jaringan dasar tersebut adalah jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan penyokong, dan jaringan syaraf. Sebenarnya ada organisme multiseluler yang sudah mempunyai jaringan dasar. Organisme multiseluler tingkat rendah, yaitu artropoda. Kita akan bahas semua aspek tersebut berikut ini.

A. Jaringan Epitelium

Jaringan Epitelium adalah jaringan pada hewan yang disusun oleh lapisan sel. Lapisan sel ini melapisi permukaan organ, misalnya permukaan kulit. Jaringan ini mempunyai fungsi untuk melindungi orang yang ada di baliknya atau yang dilapisinya. 

Jaringan ini juga berfungsi  sebagai organ sekresi dan penyerapan (absorpsi). Jaringan epitelium ini terbagi atas tiga macam:

1.    Eksotelium

Eksotelium adalah jaringan epitelium yang berfungsi untuk membungkus bagian luar tubuh atau bagian yang secara langsung bersentuhan dengan udara luar. Bagian ini melindungi bagian dibawahnya dari pengaruh luar.

2.    Endotelium

Endotelium adalah jaringan epitelium yang berfungsi untuk membungkus bagian dalam tubuh. Bagian tubuh ini melindungi tubuh bagian dari pengaruh luar.

3.    Mesotelium

Mesotelium adalah jaringan epitelium yang berfungsi untuk membatasi rongga tubuh.

Selanjutnya, jika jaringan epitelium kita telaah berdasarkan fungsinya, maka kita mengenal tiga jaringan epitelium, yaitu:

a.    Absorpsi

Absorpsi merupakan fenomena atau kejadian fisik ataupun kejadian kimiawi. Kejadian yang kita maksudkan adalah sebuah proses ketika atom, ion, ataupun molekul melewati satu fase gas, cairan atau padatan. 

Dalam kaitannya dengan jaringan, maka absorbsi adalah fungsi jaringan yang menyerap unsur – unsur penting, misalnya dari proses pencernaan, misalnya pada proses penyerapan sari-sari makanan oleh usus. Berarti dalam hal ini, jaringan epitelium yang berfungsi sebagai penyerap adalah usus.

b.     Sekresi

Dalam bidang biologi, istilah sekresi adalah sebuah proses untuk membentuk atau melepaskan substansi kimia yang berbentuk lendir. Proses pembentukan atau pelepasan ini dilakukan oleh sub tubuh dan kelenjar. 

Secara esensial substansi kimiawi dari sekresi mempunyai fungsi sebelum dibuang melalui ekskresi. Dalam tubuh hewan termasuk dalam hal ini manusia, yang disebut sekresi misalnya pada contoh testis yang mensekresikan sperma.

c.    Ekskresi

Setelah organisme melakukan proses pengolahan atau metabolisme tubuh, maka satu hal yang harus dilakukan adalah membuang sisa- sisa hasil metabolisme tersebut. Sisa- sisa metabolisme ini tidak boleh ada di dalam tubuh sebab dapat menjadi racun bagi jaringan yang ada di dalam tubuh. 

Proses pembuangan sisa metabolisme dan semua yang tidak berguna bagi tubuh disebut dengan ekskresi. Semua organisme melakukan proses pembuangan.

Sistem pembuangan atau ekskresi ini ada perbedaan untuk organisme bersel satu dengan organisme multiseluler. Untuk organisme bersel satu, pembuangan langsung melalui permukaan sel. Sedangkan untuk organisme multiseluler sistemnya lebih kompleks. Dan, jaringan epitelium yang berperan untuk ekskresi adalah kulit, misal dengan pembuangan berupa keringat.

d.    Transportasi

Bahwa setiap bagian yang ada di dalam tubuh harus dapat dialirkan dari satu bagian ke bagian lainnya. Hal ini untuk menjaga agar terjadi keseimbangan nutrisi dan sebagainya. Dan, untuk itulah, maka sistem transportasi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.  

Sistem transportasi yang dilakukan di dalam tubuh organisme dengan sistem osmosis. Osmosis adalah bergeraknya molekul zat pelarut melalui sebuah membran yang dapat menyerap ke dalam wilayah dengan tingkat konsentrasi lebih tinggi ke wilayah dengan konsentrasi lebih rendah sehingga terjadi keseimbangan muatan. Dalam konteks ini, jaringan epitelium mencoba untuk mengatur tekanan osmosis dalam tubuh organisme.

e.    Proteksi

Untuk menjaga agar keberadaan organisme maupun bagian – bagian pentingnya tidak mengalami pengaruh dari luar diri, maka perlu adanya sistem pertahanan diri. Sistem inilah yang akan memproteksi semua kondisi sehingga keberadaan organisme terjaga. Dalam hal ini dapat kita ambil contoh, kulit tubuh kita memproteksi daging yang ada di bawahnya.

f.     Penerima rangsang

Untuk dapat berhubungan dengan dunia luar, berinteraksi dengan dunia luar, maka pada jaringan epitelium ini memposisikan diri sebagai penerima rangsangnya. Dengan adanya jaringan epitelium ini, makna tubuh dapat merespon rangsangan dari luar. Dalam hal ini, kulit menanggapi setiap rangsang yang berasal dari luar tubuh.

g.    Pernapasan

Pada beberapa organisme, jaringan epitelium ini berfungsi sebagai alat pernafasan, misalnya pada katak.

h.    Alat gerak

Jaringan epitelium juga dapat difungsikan sebagai alat gerak. Dengan jaringan epitelium inilah, maka organisme dapat bergerak. Katak merupakan salah satu organisme yang menggunakan jaringan epitelium untuk bergerak. Selaput kaki katak merupakan selaput untuk memberikan tenaga untuk bergerak.

i.    Mengatur suhu tubuh

Untuk menjaga keberadaannya, setiap organisme harus menjaga suhu dirinya. Setiap organisme membutuhkan tingkatan suhu yang berbeda agar dapat bertahan dalam kehidupannya. Untuk hal tersebut, maka jaringan epitelium memposisikan diri sebagai bagian yang menjaga dan mengatur suhu. 

Jika terlalu panas, kulit akan mengeluarkan keringat. Jika dingin, maka responnya meningkatkan suhu badan atau perlu penanganan dari luar, misal berselimut.

B.  Jaringan Pengikat

Jaringan pengikat ini merupakan jaringan yang menjadi bagian untuk menjadikan satu bagian utuh bagian-bagian tubuh. Dengan adanya jaringan ini, maka setiap bagian tubuh dapat menjadi satu bagian utuh. Jaringan dan alat tubuh dapat menjadi satu sistem kerja.

C. Jaringan Penyokong

Jaringan ini mempunyai tugas untuk mendukung atau menyokong bagian tubuh yang kurang kuat, misalnya jaringan yang terdiri dari tulang lunak atau tulang rawan. Begitu juga untuk tulang belulang yang berfungsi membentuk tubuh. Pada sisi lainnya, jaringan ini bertugas pula untuk melindungi tubuh dan mengokohkan bentuk tubuh.

D. Jaringan Syaraf

Jaringan ini merupakan jaringan yang mengelola kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh otot tubuh dan semua organ secara menyeluruh. Jaringan ini juga mengambil peran sebagai penerima dan selanjutnya meneruskan rangsangan yang diterima oleh kulit. Dengan demikian, maka tubuh dapat memberikan respon atas rangsangan tersebut.

E. Jaringan Otot

Secara umum, jaringan otot ini mempunyai fungsi sebagai pendukung atau pelaksana kegiatan atau gerakan organ tubuh. Jaringan otot ini dibedakan atas 3 macam, yaitu: otot licin (polos) yang secara sistemik terletak pada bagian dalam organ tubuh atau organ bagian dalam, otok lurik terletak pada bagian rangkah tubuh, dan otot jantung yang sesuai namanya terletak di jantung.

Jaringan pada hewan atau organisme memang begitu penting sehingga tidak mungkin hidup tanpa jaringan ini. Setiap organisme mempunyai jaringan dan memposisikan setiap jaringan pada tempat dan fungsinya. Pada fungsi selanjutnya, setiap jaringan dapat membentuk sistem kerja.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Posting Komentar untuk " Informasi Penting tentang Jaringan Pada Hewan"