Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Siklus Hidrologi

Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi atau yang lebih sering dikenal dengan siklus air merupakan proses perjalanan air secara alami di bumi. Kita tentu masih ingat waktu masih duduk di bangku sekolah dengan pelajaran Geografi? 

Salah satu materi yang kita pelajari dalam Geografi adalah siklus hidrologi. Sedangkan hidrologi itu sebenarnya sebuah bidang ilmu yang cakupannya meliputi asal-usul serta proses terjadinya air, pergerakan dan penyebaran air, serta sifat-sifat air.

Berdasarkan cakupan ilmu hidrologi tersebut, siklus hidrologi menyoroti persoalan pergerakan air secara alami.Siklus hidrologi perlu kita ketahui untuk mengetahui bagaimana sebenarnya air yang selalu kita butuhkan untuk berbagai keperluan sehari-hari itu tidak pernah habis. 

Air selalu kita gunakan setiap hari, tetapi pernahkan terpikirkan oleh Anda mengapa air yang terus kita gunakan tidak pernah habis? Bahkan selalu muncul terus, baik dari dalam tanah, maupun dari pergerakan air dalam siklus hidrologi. 

Dengan mengetahui bagaimana cara air itu bereproduksi setiap hari melalui siklus hidrologi, kita tidak akan lagi dibingungkan mengapa air itu selalu ada setiap saat.

Siklus Hidrologi – Siklus Perjalanan dan Pergerakan Air di Bumi

Setiap benda memiliki siklusnya masing-masing, tak terkecuali dengan air. Anda pasti tidak lupa dengan bagaimana udara yang kita hirup setiap hari bisa kita dapatkan setiap saat, bagaimana seekor ulat bisa berubah menjadi kupu-kupu yang cantik, serta bagaimana seekor kecebong bisa berubah menjadi seekor kodok. 

Nah, air pun demikian, memiliki siklusnya tersendiri, yaitu siklus hidrologi. Mempelajari bagaimana terjadinya siklus hidrologi ini tidaklah sulit, apalagi kita sudah pernah mendengarnya ketika dibangku sekolah atau dari informasi BMKG.

Mempelajari siklus hidrologi memberikan keuntungan tersendiri buat kita. Salah satunya adalah dengan mengetahui siklus hidrologi, kita jadi tahu bagaimana tahap per tahap siklus pergerakan air hingga sampai berada di rumah. 

Siklus hidrologi merupakan siklus pergerakan air yang dimulai dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer. Siklus hidrologi tersebut dilakukan dengan cara kondensasi, evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi. 

Dari keempat cara dalam siklus hidrologi tersebut, proses pergerakan air terjadi melalui tiga siklus hidrologi. Sebelum kita membahas apa saja siklus hidrologi tersebut, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu beberapa komponen yang terjadi selama proses pergerakan air berlangsung dalam siklus hidrologi. 

Apa saja komponen yang terjadi selama proses siklus hidrologi?

Siklus Hidrologi
credit:instagram@pupr_sda_cimancis

1. Evaporasi atau Presipitasi

Anda tahu dengan uap air? Nah, uap air tersebut dihasilkan melalui proses evaporasi atau presipitasi. Bagaimana caranya? Air yang ada di permukaan bumi yang terdiri dari daratan dan lautan diterpa oleh sinar matahari, lalu berubah wujud menjadi uap air, tetapi uap air ini tidak bisa dilihat dalam lapisan atmosfer. 

Berdasarkan catatan penelitian, sejumlah 95000 mil kubik uap air yang dihasilkan tiap tahun. Dari semua total jumlah uap air tersebut, sebanyak 80.000 mil kubik berasal dari laut, dan sisanya berasal dari sungai, danau, dan proses transpirasi oleh tanaman.

2. Transpirasi

Transportasi yang berperan dalam siklus hidrologi ini merupakan proses keluarnya uap air dari tumbuhan, terutama yang bersumber dari bagian daun, yaitu pada mulut daun.

3. Evapotranspirasi

Dari istilahnya saja kita bisa menebak apa itu evapotranspirasi yang terjadi dalam siklus hidrologi. Ya evapotranspirasi merupakan proses dalam siklus hidrologi sebagai gabungan dari evaporasi dan transpirasi.

4. Kondensasi

Uap air yang telah dihasilkan dari proses evaporasi tadi mengalami proses kondensasi berupa naiknya uap air tersebut ke lapisan atmosfer yang paling tinggi. Uap air di lapisan atmosfer tersebut mengalami proses pendinginan menjadi embun atau titik-titik air. Lalu kumpulan embun atau titik-titik air tersebut dijadikan sebagai komponen pembentukan awan.

5. Presipitasi

Komponen yang terjadi dalam siklus hidrologi yang juga dikenal dengan hujan. Anda tentu sudah tahu dengan hujan bukan? Nah, hujan ini berasal dari embun yang berubah wujud menjadi awan yang besar dan berat, lalu diturunkan ke bumi dalam bentuk rintikan air yang kecil atau besar.

6. Adveksi

Komponen yang terjadi dalam siklus air berikutnya adalah adveksi. Apa itu adveksi? Adveksi adalah sebuah proses pengangkutan air beruba gerakan yang horisontal, mirip pergerakan panas ataupun uap air dari sebuah tempat ke tempat yang lainnya dengan bantuan gerakan udara yang mendatar.

7. Infiltrasi atau Perkolasi

Proses presipitasi menjatuhkan titik-titik air dari awan ke permukaan bumi, lalu air tersebut meresap ke tanah. Nah, proses inilah yang disebut dengan infiltrasi, karena resapan titik air dari awan mengalir melalui celah atau pori tanah juga bebatuan, hingga akhirnya bisa mencapai muka air tanah. Resapan air tersebut kemudian menjadi air bawah tanah.

8. Surface Runoff

Komponen yang terjadi dalam siklus hidrologi selanjutnya adalah surface runoff. Surface run off ini digambarkan dengan air bergerak karena aksi kapiler yang bergerak vertikal dan horizontal dari bawah permukaan tanah, sehingga air tersebut masuk lagi ke sistem permukaan air.

Intersepsi. Intersepsi merupakan sebuah pergerakan air dalam siklus hidrologi berupa air hujan yang turun di hutan, namun air hujan tersebut tidak sampai meresap ke dalam tanah. Akibat dari tidak meresapnya air hujan ke dalam tanah ini, air hujan tadi tertahan di daun-daun atau batang pohon. 

Proses Siklus Hidrologi yang Terjadi di Bumi

Kita sudah mengetahui sedikitnya ada sembilan komponen yang terjadi dalam siklus hidrologi. Kesembilan komponen yang terjadi dalam siklus hidrologi tersebut, merupakan bagian yang tidak akan pernah hilang dalam siklus hidrologi. 

Maksudnya bukan berarti setiap siklus hidrologi kesembilan komponen itu terjadi, tetapi dalam setiap siklus hidrologi yang terjadi, beberapa komponen yang terjadi dalam siklus tersebut ikut berperan. 

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tahap siklus hidrologi:

1. Siklus Hidrologi Pendek

Siklus hidrologi pendek ini terjadi karena hanya melalui tiga dari sembilan komponen proses siklus hidrologi. Siklus hidrologi pendek ini pertama terjadi proses evaporasi atau penguapan air dari laut, kemudian uap air tersebut melakukan kondensasi berupa titik-titik air embun. 

Dari proses kondensasi, uap air yang telah terkumpul banyak dalam awan, mengalami presipitasi dengan menurunkannya dalam bentuk hujan. 

2. Siklus Hidrologi Sedang

Siklus hidrologi sedang ini tidak berbeda jauh dengan proses siklus hidrologi pendek. Hanya saja dalam siklus hidrologi sedang ini mendapat bantuan dari angin yang meneruskan air kembali lagi ke laut. 

Siklus hidrologi sedang bermula dari proses evaporasi menuju lapisan atmosfer berupa uap air karena paparan sinar matahari. Lalu dari evaporasi mengalami proses kondensasi, pada tahap kondensasi ini mendapat pengaruh dari angin, sehingga titik-titik embun yang membentuk awan terbawa jauh ke daratan dengan ketinggian tertentu. 

Di ketinggian tertentu titik-titik embun tersebut mengalami presipitasi dan menurunkan titik-titik embun berupa hujan. Terakhir air hujan yang jatuh tersebut akan mengalir ke sungai, danau, dan kembali lagi ke lautan.

3. Siklus Hidrologi Panjang

Bagaimana dengan pergerakan air melalui siklus hidrologi panjang ini? Siklus hidrologi ini dikatakan panjang bukan karena menggunakan semua komponen yang terjadi dalam proses siklus hidrologi, tetapi dalam perjalanan siklus hidrologinya mengalami tahap sublimasi, sehingga titik-titik embun tidak berwujud air hujan tetapi salju atau es. 

Siklus hidrologi panjang dimulai dari proses evaporasi, lalu mengubah uap air menjadi titik-titik air dalam kondensasi. Namun, selama proses kondensasi ini, mengalami sublimasi berupa kristal-kristal air seperti salju dan es dalam awan.

Setelah melalui proses kondensasi, titik-titik air yang berupa salju atau es tersebut turun sebagai hujan. Air hujan yang jatuh sebagian meresap dalam tanah dan berubah menjadi air tanah. Lalu air hujan yang mengalir ke daratan menuju ke sungai, danau dan kembali lagi ke laut. Tetapi ada air tanah yang bisa muncul ke permukaan tanah yang dikenal dengan mata air.

Jadi, itulah siklus hidrologi panjang yang bisa kita amati. Siklus hidrologi panjang ini merupakan siklus hidrologi terlama dalam proses pergerakan air di bumi. 

Posting Komentar untuk " Siklus Hidrologi"