Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alam Semesta dalam Ilmu Pengetahuan

Alam Semesta dalam Ilmu Pengetahuan

Rasanya sebelum mati kita ingin sedikit menguak rahasia bintang di alam semesta. Ciptakan Allah yang menjadi tantangan manusia untuk dieksplorasi adalah alam semesta ini. 

Manusia dengan otaknya menurut asal muasal kehidupan di bumi ini sangat berkaitan dengan apa yang sudah terjadi jutaan tahun yang lalu pada sebuah peristiwa di alam semesta ini.

Pendapat ilmuwan terbelah menjadi dua kutub mengenai asal usul alam semesta, kubu yang satu berangkat dari pengamatan atau observasi langsung melahirkan ilmu astronomi, sedangkan kubu yang kedua berlandaskan teori eksakta pasti yang melahirkan ilmu fisika kosmologi. 

Mereka mengeluarkan teori sendiri-sendiri mengenai alam semesta. Teori ini saling bertentangan satu sama lain. 

Alam Semesta dalam Ilmu Pengetahuan

Ilmu yang mempelajari alam semesta salah satunya adalah astronomi. Ilmu ini merupakan bagian lain ilmu alam yang mempelajari tentang situasi di langit atau angkasa, meliputi benda-benda angkasa, fenomena angkasa, dan tatanan planet luar. 

Ilmu astronomi merupakan cabang ilmu ciptaan manusia yang paling kuno. Alam semesta pada zaman dahulu kala merupakan sesuatu yang rahasia dan akbar sifatnya.

Menurut mitos masyarakat kuno alam semesta merupakan cerminan dari dewa-dewa sesembahan manusia. Oleh karena itu, benda-benda alam semesta menjadi patokan melakukan segala sesuatu. 

Bentuk-bentuk pemujaan dan ritual terlihat dari fragmen yang ada pada Piramida Mesir, relief peninggalan suku Maya, selain itu kalender pun dipatok dari pengamatan bintang. 

Begitupun dengan masyarakat kuno nusantara pemujaan alam semesta bisa Anda lihat di dinding candi, fenomena alam semesta juga diaplikasikan dalam mitos rakyat Indonesia. 

Astronomi merupakan cabang yang dapat dipelajari melalui lembaga formal maupun non formal, karena semua berbasis pada media yang sama yakni pengamatan alam semesta. 

Contoh gampangnya, umat Islam ketika menentukan kapan hari raya Idul Fitri tiba, menggunakan patokan bulan.

Contoh berikutnya posisi bintang dipakai sebagai navigasi bagi pelaut yang sedang berlayar di tengah samudra. 

Sedangkan ilmu astronomi modern mempelajari fenomena alam semesta yang paling luar, seperti supernova, nebula, planet, matahari dan lain sebagainya. 

Tentunya untuk meneliti lebih dalam rahasia alam semesta di sana menggunakan peralatan pendukung yang canggih.  

Alam Semesta - Bosscha Bukti Kemajuan Astronomi Indonesia 

observatorium-bosscha
credit:instagram@rossyrstiawati

Ilmu astronomi modern di Indonesia sudah dikembangkan sejak zaman Belanda. Rahasia alam semesta menggelitik pemerintah Belanda mengembangkan laboratorium antariksa di Hindia Belanda. 

Tepatnya pada tahun 1923, di bangunlah sebuah laboratorium observasi langit di Lembang, pembangunan yang memakan waktu lima tahun kemudian diperkenalkan kepada umum pada tahun 1933 dengan nama Bosscha Sterrenwacht. 

Laboratorium langit ini dibangun di atas areal seluas 5 hektar milik Karel Albert Rudolf Bosscha, landlord kebun teh di Malabar.

Atas jasanya terhadap kepedulian pengembangan ilmu astronomi, dia diberi kehormatan, namanya belakangnya dipakai sebagai nama kompleks observatorium langit. 

Setelah Indonesia merdeka, aktivitas kegiatan meneliti benda alam semesta tetap berjalan karena ilmu ini bersifat independen. 

Namun pada tahun 1951 pengelolanya Observatorium diganti dari Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) diserahkan kepada Institut Teknologi Bandung. 

Komplek observasi alam semesta, di Bosscha memiliki lima teleskop raksasa peninggalan NISV, yang semuanya dalam keadaan terawat baik. Sekarang ini Bosscha dipakai sebagai laboratorium penelitian astronomi oleh mahasiswa ITB dan peneliti lain. 

Observatorium ini juga dijadikan objek studi bagi pelajar yang sedang mengadakan studi tour. 

Tapi sayangnya karena faktor perambahan lingkungan Lembang yang semakin padat, mengakibatkan aktivitas riset alam semesta menjadi terganggu. 

Mengintip Penghuni Alam Semesta Langit 

Menarik sekali menengok fenomena yang ada di alam semesta terutama benda-benda langit yang bertebaran di atas bumi. 

Ilmu astronomi yang mempelajari tata surya sebenarnya bisa dipelajari oleh siapa saja, bukan hanya kalangan mahasiswa ataupun ilmuwan, orang awam pun bisa mendalami astronomi secara mandiri. 

Berikut ini merupakan benda-benda alam semesta langit yang dijadikan objek observasi oleh pecinta astronomi, berupa planet.

Alam Semesta - Planet

Planet merupakan bagian dari alam semesta langit yang berotasi mengelilingi matahari atau bintang sebagai sumber orbitnya. 

Bentuk planet bulat memiliki massa dan gravitasi sendiri. Tata surya kita berjumlah sembilan planet dan satu matahari sebagai poros rotasinya. 

Planet-planet itu adalah:

1. Alam Semesta - Merkurius

planet-merkurius

Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari, planet Merkurius berdiameter  4879 km. Merkurius merupakan planet yang terkecil, lingkar diameternya lebih kecil dari pada planet Bumi. 

Planet Merkurius tak menunjukan adanya kehidupan di sana, karena suhu di Merkurius begitu panas karena jarak dengan matahari adalah 57,9 juta Km. Terpaan flare api dari matahari menyebabkan permukaan Merkurius penuh dengan radiasi.

2. Alam Semesta - Venus

planet-venus

Urutan kedua dari anggota alam semesta langit adalah planet Venus. Diameter Venus radius 6.052 Km, planet ini memerlukan 225 hari untuk mengitari matahari sebagai sumbu rotasi  tata surya. 

Planet Venus atau istilah lainnya ialah bintang kejora ini jika dilihat melalui teropong, terlihat berwarna putih keruh dan ada guratan hitam mengelilingi permukaan planet. Warna putih keruh ini adalah lapisan atmosfer karbondioksida.

Tingkat kepekatan karbondioksida yang tinggi menyebabkan tak ada kehidupan di planet Venus. Jarak Venus dengan matahari mencapai 108 juta km, sedangkan jarak Venus dengan Bumi sekitar 42 juta km. 

Suhu permukaan planet Venus ketika siang hari 430 derajat Celcius, betapa panasnya planet Venus, ini karena posisinya berdekatan dengan matahari.

3. Alam Semesta - Bumi

planet-bumi

Tataran alam semesta berikutnya adalah planet Bumi, yang menempati urutan ketiga. Bumi atau earth memiliki diameter 12.756 km, Bumi yang kita pijak memerlukan waktu 365 hari untuk berotasi mengelilingi matahari, masa rotasi penuh ini dijadikan satuan tahun sebagai patokan kalender. 

Bumi merupakan satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hidup. Atmosfer Bumi yang menyelimuti permukaan Bumi, berfungsi sebagai pelindung dari benda-benda alam semesta di langit dan menjaga sirkulasi oksigen agar tak menguap. 

Benda langit yang dekat dengan Bumi adalah Bulan, bisa dikatakan Bulan merupakan satelit Bumi, Bulan aktif mengelilingi Bumi selama 30 hari. 

Suhu di permukaan Bumi bervariasi tergantung geografisnya, misalnya daerah tropis suhu rata-rata 17-39 derajat, sedangkan daerah subtropis meliputi kutub utara dan selatan mencapai -40-30 derajat Celcius.   

4. Alam Semesta - Mars

planet-mars

Planet urutan empat dalam alam semesta di langit adalah Mars, yang memiliki masa 687 hari untuk mengorbit mengelilingi matahari, masa orbit mars dua kali lebih lama dari Bumi. Diameter planet Mars mencapai 6.790 km. 

Ukuran planet Mars lebih setengahnya Bumi. Karena posisinya menjauh dari matahari maka suhu di permukaan planet Mars lebih rendah dari pada Bumi.

Mars merupakan planet yang sedang diteliti lebih lanjut oleh manusia, suhu Mars yang rendah diyakini planet ini menyimpan cadangan air. Harapan manusia, planet Mars dapat dihuni oleh manusia kelak, mengingat penduduk bumi kian padat.

5. Alam Semesta - Yupiter

planet-jupiter

Yupiter merupakan planet yang menduduki posisi kelima dari sembilan jajaran planet yang ditemukan manusia di alam semesta. 

Yupiter merupakan salah satu planet terbesar dibuktikan dari lingkar planet ini mencapai 142.600 km, sedangkan jarak tempuh dengan matahari mencapai 778 juta km. 

Suhu di permukaan planet kelima ini mencapai -140 derajat Celcius sampai 10 derajat Celcius, dinginnya sangat ekstrem karena jauh dari sinar matahari. 

6. Alam Semesta - Saturnus

planet-saturnus

Planet keenam bernama Saturnus, dari fisiknya mudah dikenali karena memiliki cincin yang mengitari garis diameter planet. Planet besar ini berdiameter 120.200 Km, planet Saturnus memiliki Bulan yang berjumlah sebelas buah, semua berotasi mengelilingi Saturnus. 

Sedangkan cincin yang melingkari planet ini terdiri dari tiga bagian. Kandungan atmosfer Saturnus terdiri dari amoniak, helium dan karbondioksida. 

7. Alam Semesta - Uranus

planet-uranus

Uranus adalah planet ke tujuh yang ditemukan oleh manusia di alam semesta, planet ini berukuran empat kali lebih besar dari diameter Bumi yakni seluas 49.000 Km. 

Uranus mengitari matahari butuh 84 tahun, masa orbit yang lama dikarenakan jarak Uranus dengan matahari mencapai 3000 juta Km atau 3 milyar Km. 

Planet Uranus memiliki cincin yang melingkari namun tak sepadat Saturnus. Di alam semesta langit Uranus juga terdapat lima Bulan yang aktif mengelilingi Uranus seperti Satellite.

8. Alam Semesta - Neptunus

planet-neptunus

Salah satu planet terluar dari alam semesta kita adalah Neptunus, jarak matahari sampai Neptunus mendekati 4 milyar km, dengan lingkaran planetnya mencapai 49.530 km, menjadikan planet Neptunus sebagai planet paling besar keempat dari jajaran planet yang di alam semesta. 

Jarak dengan sumber rotasi yang sangat panjang, setiap satu masa orbit Neptunus ditempuh dalam 164 tahun hampir satu setengah abad.  

Sebenarnya masih banyak rahasia alam semesta yang belum terungkap oleh mata manusia. Rahasia alam semesta akan selamanya menjadi sebuah misteri yang hanya diketahui oleh Allah. 

Sedangkan sebagian kecil rahasia-rahasia tersebut merupakan bukti betapa hebatnya manusia yang dikarunia akal pikiran oleh Allah. Demikianlah sedikit rahasia alam semesta yang dijadikan ilmu oleh manusia.

Posting Komentar untuk " Alam Semesta dalam Ilmu Pengetahuan"