Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keseimbangan Piramida Makanan Dalam Ekosistem

Keseimbangan Piramida Makanan Dalam Ekosistem
credit:instagram@bryoncourse

Makhluk hidup saling ketergantungan dan saling melengkapi. Makhluk hidup berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 3 jenis diantaranya yaitu sebagai konsumen, produsen dan juga pengurai.

Diantara ketiga jenis ini saling mendukung dalam proses kehidupan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara singkat gambaran piramida makanan dalam ekosistem akan dijelaskan berikut ini.

Apa itu Ekosistem?

Ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Hubungan ini melibatkan interaksi antar keduanya. 

Hubungan timbal balik ini bisa mengalami gangguan dan akan mempengaruhi komponen lainnya.

Komponen dalam ekosistem ini ada dua macam yaitu komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda tidak hidup). 

Untuk lebih lanjutnya akan dijelaskan pada uraian di bawah ini:

1. Komponen Biotik

Komponen biotik ini adalah makhluk hidup yang terdiri dari mikroorganisme, tumbuhan, hewan dan juga manusia. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup ini dibedakan menjadi 3 macam yaitu produsen, konsumen dan pengurai.

a. Produsen

Produsen adalah sekelompok organisme atau makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri. Misalnya saja tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau ini dapat menghasilkan atau membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis.

b. Konsumen

Konsumen adalah sekelompok organisme atau makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri, sehingga harus tergantung pada organisme atau makhluk hidup lain.

Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibedakan menjadi:

  • Herbivora (hewan pemakan tumbuhan), misalnya: kambing, sapi, gajah, jerapah, rusa, kerbau, dan sebagainya.
  • Karnivora (hewan pemakan daging), misalnya: harimau, singa, anjing, elang, dan sebagainya.
  • Omnivora (hewan pemakan segala), misalnya: ayam, tikus, dan sebagainya.

Berdasarkan tingkat makanannya, konsumen ini masih dibedakan lagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:

  • Konsumen tingkat I adalah organisme/makhluk hidup yang memakan produsen
  • Konsumen tingkat II adalah organisme/makhluk hidup yang memakan konsumen tingkat I.
  • Konsumen tingkat III adalah organisme/makhluk hidup yang memakan konsumen tingkat II. 

c. Pengurai/Dekomposer

Pengurai adalah sekelompok organisme yang dapat menguraikan bahan organik. Bahan organik ini berasal dari organisme mati. 

Tugas pengurai/dekomposer adalah menyerap sebagian hasil penguraian serta melepas bahan-bahan sederhana yang nantinya dapat digunakan lagi oleh produsen. Contoh organisme pengurai adalah bakteri dan jamur.

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik ini adalah komponen yang tidak hidup. Komponen abiotik terdiri dari bahan organik, senyawa anorganik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi distribusi organisme antara lain sebagai berikut:

a. Suhu

Pada dasarnya suhu di muka bumi ini berubah-ubah. Apalagi untuk berlangsungnya kehidupan di muka bumi ini faktor suhu sangat berpengaruh terutama dalam proses biologi.

b. Air

Ketersediaan air di muka bumi ini juga sangat berpengaruh untuk distribusi organisme.

c. Garam

Garam terbentuk dari air laut. Konsentrasi garam mempengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis.

d. Cahaya Matahari

Matahari sebagai sumber energi yang paling besar di muka bumi ini. Intensitas dan kualitas cahaya matahari ini mempengaruhi kelangsungan hidup organisme. Terutama pada proses fotosintesis yang berlangsung pada tumbuhan.

Dalam proses fotosintesis ini, tak hanya tumbuhan saja yang berperan namun air juga berperan.  

e. Tanah dan Batuan

Tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan kandungan-kandungan mineral lainnya sangat mempengaruhi penyebaran organisme. Penyebaran organisme berdasarkan kandungan sumber makanan pada tanah tersebut.

f. Iklim

Iklim berbeda-beda tiap negara. Ada dibagi menjadi iklim tropis dan subtropis. Iklim sendiri merupakan kondisi cuaca di suatu tempat yang terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama.

Jenis - Jenis Ekosistem

ekosistem
credit:instagram@misterionsi

Ekosistem mempunyai satuan-satuan yang terdiri atas individu, populasi, dan komunitas. Individu merupakan satuan organisme atau makhluk hidup yang berdiri sendiri (tunggal).

Populasi merupakan sekelompok organisme atau makhluk hidup yang sejenis yang mendiami habitat tertentu. Sedangkan komunitas merupakan sekumpulan populasi yang berbeda yang hidup secara bersama-sama pada habitat tertentu.

Lingkungan dapat membentuk sebuah komunitas. Kesatuan antara komunitas dan lingkungan inilah yang disebut dengan ekosistem. Pembentukan ekosistem ini memerlukan waktu yang cukup panjang.

Oleh karena itu, ekosistem terbentuk menjadi 2 macam yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan detailnya di bawah ini.

1. Ekosistem Alami

Ekosistem alami terbentuk secara alami. Jadi dapat diartikan ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa ada campur tangan dari manusia.

Ekosistem alami ini masih digolongkan lagi menjadi 2 macam yaitu ekosistem darat (contohnya ekosistem hutan) dan ekosistem perairan (contohnya ekosistem danau, ekosistem rawa, ekosistem pantai, ekosistem sungai dan lain sebagainya).

2. Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan dibentuk oleh manusia. Jadi dapat diartikan ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibentuk oleh manusia. Contohnya adalah ekosistem kolam, sawah, atau pun kebun binatang.

Ketergantungan pada Ekosistem

Keseimbangan Piramida Makanan Dalam Ekosistem

1. Antar Komponen Biotik

a. Rantai Makanan

Apa itu rantai makanan? Rantai makanan merupakan terjadinya peristiwa makan dan dimakan dalam sebuah ekosistem. Ada beberapa tingkatan dalam peristiwa makan memakan ini, diantaranya adalah:

• Tingkat Trofi

Tingkat trofi pertama diduduki oleh tumbuhan hijau. Mengapa tumbuhan hijau menduduki tingkat trofi pertama? Karena tumbuhan hijau ini dapat menghasilkan zat makanan sendiri.

Tumbuhan hijau dapat menghasilkan zat makanan sendiri melalui proses fotosintesis yang dibantu oleh air, karbondioksida, zat hijau tumbuhan (klorofil), dan cahaya matahari. Organisme yang menduduki tingkat trofi pertama disebut dengan produsen.

• Tingkat Trofi Kedua

Tingkat trofi kedua diduduki oleh hewan pemakan tumbuhan atau yang disebut dengan herbivora. Organisme yang menduduki tingkat trofi kedua disebut dengan konsumen primer (konsumen I).

• Tingkat Trofi Ketiga

Tingkat trofi ketiga diduduki oleh hewan pemakan daging atau yang disebut dengan karnivora. Organisme yang menduduki tingkat trofi ketiga disebut dengan konsumen sekunder (konsumen II).

• Tingkat Trofi Puncak

Tingkat trofi puncak juga diduduki oleh hewan pemakan daging atau yang disebut dengan karnivora. Organisme yang menduduki tingkat trofi ketiga disebut dengan konsumen puncak (konsumen III).

b. Jaring -  Jaring Makanan

Apa itu jaring-jaring makanan? Jaring-jaring makanan merupakan gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan. Hubungan inilah yang nantinya membentuk jaring-jaring makanan.

Jaring-jaring makanan ini bisa terjadi karena setiap organisme atau makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis organisme atau makhluk hidup lainnya melainkan bisa lebih dari satu.

Artinya dalam jaring-jaring makanan ini, tidak hanya produsen saja yang menjadi sumber makanan bagi herbivora. Demikian pula herbivora yang tidak selalu memakan hanya satu jenis produsen.

c. Piramida Makanan

Dalam sebuah rantai makanan, jika ada salah satu organisme yang hilang, maka yang terjadi adalah adanya ketidak seimbangan. Sebuah ekosistem akan berjalan dengan baik dan seimbang apabila dijaga kelestariannya.

Piramida makanan berbentuk mengerucut, semakin ke atas semakin mengerucut. Bila dikaitkan dengan sebuah ekosistem artinya jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen I.

Jumlah konsumen yang ada di lingkaran I harus lebih banyak dari jumlah konsumen ke-II. Jumlah konsumen ke-II harus lebih banyak daripada konsumen yang ke-III, dan seterusnya.

Jadi piramida makanan adalah sebuah gambaran jumlah massa zat dan energi dari tingkatan paling terbawah sendiri yaitu produsen kemudian ke konsumen sampai ke tingkatan yang paling tinggi dalam sebuah ekosistem.

Piramida makanan ini fungsinya untuk memprediksikan apakah jumlah populasi dalam ekosistem itu seimbang atau tidak seimbang.

2. Antar Komponen Biotik dan Abiotik

Berbeda dengan ketergantungan antar komponen biotik, ketergantungan antar komponen biotik dan komponen abiotik ini terjadi melalui siklus materi. 

Fungsi dari siklus materi ini adalah sebagai pencegah apabila adanya materi yang menumpuk pada suatu habitat.

Contoh: siklus air, siklus karbon, siklus nitrogen, siklus sulfur, dan sebagainya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagai makhluk hidup, kita harus saling menjaga dan melestarikan kelangsungan hidup. Karena dalam sebuah ekosistem, keseimbangan lah yang diutamakan. 

Semoga uraian tentang keseimbangan piramida makanan dalam ekosistem ini berguna dan bermanfaat!

Posting Komentar untuk " Keseimbangan Piramida Makanan Dalam Ekosistem"