Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menggalakan Alat Transportasi Ramah Lingkungan

parkiran-sepeda
credit:instagram@b2w_kendal

Alat transportasi ramah lingkungan pada saat ini mulai banyak dikampanyekan oleh masyarakat. Keberadaan alat transportasi ini diharapkan mampu menggantikan keberadaan berbagai jenis kendaraan modern yang menggunakan mesin, sehingga kendaraan bermesin tersebut dianggap sebagai salah satu penyumbang terbesar dari pencemaran lingkungan, terutama pencemaran udara.

Dengan adanya alat transportasi ramah lingkungan, diharapkan pencemaran udara yang semakin banyak terjadi bisa dikurangi, sehingga pada nantinya akan mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih karena kendaraan non mesin dianggap tidak menyebabkan polusi yang bisa merusak kualitas udara.

Masalah Lalu Lintas dan Polusi Udara

Di negara maju, kondisi lalu lintas yang semakin padat, diikuti dengan menurunnya kualitas udara. Kondisi tersebut terjadi karena faktor penggunaan kendaraan bermotor yang semakin tinggi.

Kendaraan bermotor inilah yang dianggap sebagai salah satu polutan atau penyebab polusi udara, melalui produksi gas buang yang membahayakan pernafasan manusia tersebut.

Permasalahan serupa juga mulai terjadi di beberapa kawasan negara berkembang, termasuk di Indonesia. Perkembangan ekonomi di kota besar, berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di kota tersebut.

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi diikuti dengan perubahan pola perilaku masyarakat, termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan transportasi.

Pada masa lalu, dalam beraktivitas masyarakat banyak yang memilih menggunakan kendaraan angkutan umum pada saat bepergian.

Namun, di era modern yang membutuhkan mobilitas tinggi, seperti sekarang ini, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai alat transportasi.

Kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, pada saat ini bukan lagi menjadi sebuah barang mewah yang hanya dimiliki oleh sedikit orang. Hampir setiap rumah, bisa dipastikan memiliki kendaraan bermotor sebagai alat transportasi. Minimal, sepeda motor merupakan alat transportasi yang pada saat ini menjadi pilihan utama masyarakat.

Tentu saja, fenomena ini bukan tanpa diikuti adanya dampak pada lingkungan sekitarnya. Peningkatan angka kendaraan bermotor yang berada di jalan raya, bukan saja tidak diikuti dengan pertumbuhan jalan yang seimbang. 

Di mana ketidakseimbangan ini menyebabkan permasalahan lalu lintas, seperti kemacetan dan juga peningkatan angka kecelakaan di jalan raya.

Lebih jauh, pertumbuhan angka kendaraan bermotor membuat produksi gas emisi semakin meningkat tajam. Dampaknya, pencemaran udara pun menjadi sebuah hal yang tidak bisa terelakkan atas kondisi tersebut.

Kualitas udara yang dihirup manusia pun semakin menurun karena sudah dicampuri oleh berbagai zat yang terkandung dalam asap sisa pembakaran mesin kendaraan tersebut.

Menurunnya kualitas udara tersebut memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam kesehatan tubuh manusia. 

Berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan manusia pun semakin sering muncul. Bahkan tak jarang penyakit yang timbul tersebut menyebabkan seseorang harus kehilangan nyawanya.

Kondisi seperti inilah yang kiranya membuat manusia mulai berpikir tentang berbagai alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi resiko yang ada tersebut. Tentunya alternatif yang akan diambil harus tetap mampu memberikan solusi atas kebutuhan manusia di era yang menuntut mobilitas tinggi tersebut.

Kendaraan Non Mesin

bus-listrik
credit:instagram@ptspponlab

Pada masa lalu, manusia sudah mengenal alat transportasi ramah lingkungan yang menggunakan berbagai sumber energi. Misalnya saja, dengan memanfaatkan energi angin, tenaga, atau juga tenaga binatang. 

Berbagai alat transportasi tersebut digunakan sesuai dengan medan yang dilintasinya, seperti di air, darat, atau juga udara.

Istilah ramah lingkungan pada berbagai alat transportasi ini mengacu pada kondisi di mana penggunaan berbagai kendaraan tersebut tidak menyebabkan permasalahan lingkungan, seperti menimbulkan pencemaran.

Kondisi inilah yang tidak didapatkan pada kendaraan modern yang menggunakan energi mesin sebagai penggerak. Karena penggunaan mesin tersebut akan berdampak munculnya polusi akibat proses pembakaran guna menghasilkan energi.

Beberapa contoh kendaraan yang tidak menggunakan mesin antara lain kapal layar. Kendaraan yang digunakan di air ini akan bergerak menggunakan energi angin, sehingga kapal bisa melaju. Penggunaan layar ini dilakukan ketika masyarakat belum menemukan tenaga mesin sebagai penggerak kapal.

Cara kerja layar ini adalah dengan membentangkan kain yang lebar dan diarahkan menuju lokasi yang hendak dituju. Angin yang berhembus akan tertahan oleh kain yang terbentang tersebut, sehingga mampu mengarahkan kapal untuk bergerak.

Selain pada kapal layar, contoh alat transportasi yang ramah lingkungan antara lain sepeda kayuh. Sepeda kayuh merupakan alat transportasi yang sama sekali jauh dari menyebabkan pencemaran lingkungan. 

Bahkan banyak pihak yang meyakini bahwa sepeda merupakan alat transportasi yang bisa menyehatkan pengendaranya.

Sepeda merupakan alat transportasi yang sudah dikenal sejak masa lalu. Keberadaan sepeda tidak pernah lekang oleh zaman meski pertumbuhan kendaraan bermotor mulai menggeser keberadaan sepeda kayuh sebagai alat transportasi masyarakat.

Di beberapa kota, pada saat ini sudah mulai tumbuh klub bersepeda dan mengkampanyekan penggunaan sepeda dalam berbagai kegiatan. Misalnya saja, digunakan untuk kendaraan menuju tempat kerja atau yang dikenal dengan istilah bike to work.

Kegiatan ini sudah banyak dilakukan oleh masyarakat di berbagai negara maju. Dengan menggunakan sepeda selain menjadikan tubuh menjadi lebih sehat juga kegiatan tersebut akan menghindarkan dari kemacetan yang banyak terjadi di kota besar.

Pada saat ini, keberadaan sepeda di tengah lalu lintas kendaraan bermesin sudah semakin diakui dan dihargai. Salah satunya dengan memberikan jalur khusus untuk sepeda dan juga pemberian fasilitas bagi sepeda di perempatan yang terdapat lampu lalu lintas.

Keberadaan alat transportasi yang dianggap selaras dengan program penyehatan lingkungan pada saat ini juga semakin gencar dikembangkan di berbagai negara.

Pemanfaatan sumber daya alam, menjadi salah satu cara yang digunakan agar pada nantinya keberadaan berbagai alat transportasi tersebut tidak menyebabkan kualitas lingkungan menurun. 

Misalnya saja, pengembangan mobil energi surya, yang memanfaatkan panas matahari sebagai sumber energi menggantikan bahan bakar minyak.

Penggunaan energi matahari ini diyakini tidak akan menyebabkan permasalahan lingkungan, seperti menimbulkan pencemaran udara karena mobil tenaga matahari tidak menghasilkan gas buang sebagaimana mobil bertenaga bahan bakar minyak.

Hal serupa juga terjadi pada kendaraan yang menggunakan energi listrik. Di beberapa negara maju, keberadaan mobil berenergi listrik sudah bukan menjadi hal yang unik.

Di Indonesia juga pernah beberapa kali ditemukan mobil yang menggunakan energi listrik sebagai bahan bakar utamanya. Salah satu yang fenomenal adalah mobil listrik yang diberi nama Tuxuci.

Pengembangan berbagai alat transportasi alternatif yang tidak menggunakan bahan bakar minyak ini, sebaiknya perlu untuk dikembangkan dengan lebih baik. Karena selain tidak menyebabkan munculnya polusi udara, bahan bakar minyak merupakan salah satu sumber energi yang tidak terbarukan.

Oleh karena itu, pada suatu saat keberadaan bahan bakar minyak ini akan habis bila dipakai secara terus menerus. Itulah mengapa, sejak dini pengembangan kendaraan alternatif yang menggunakan bahan bakar non minyak harus segera dilakukan, sehingga penghematan penggunaan bahan bakar minyak bisa ditekan.

Tanpa adanya penemuan alternatif tersebut, ketergantungan akan minyak bumi akan semakin besar seiring dengan produksi kendaraan berbahan bakar minyak yang terjadi secara terus menerus. Semoga informasi mengenai alat transportasi ramah lingkungan tersebut bermanfaat.

Posting Komentar untuk " Menggalakan Alat Transportasi Ramah Lingkungan"