Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Fungsi dan Cara Hitung Resistor

Pengertian, Fungsi dan Cara Hitung Resistor
credit:instagram@circuitmix

Resistor adalah suatu komponen atau bagian dari elektronika yang fungsinya untuk menahan arus pada sebuah rangkaian. Agar bisa menggunakan dan memilih resistor yang tepat, Anda tentu harus bisa mengetahui bagaimana cara hitung resistor dengan benar. 

Sebab, apabila terjadi kesalahan sedikit saja, rangkaian elektronika yang telah dibuat tidak bisa hidup atau berjalan.

Pengertian Resistor

Resistor yang merupakan bagian dari rangkaian elektronika ini wujudnya berupa suatu terminal yang terdiri atas dua bagian atau komponen. Dua komponen tersebut bisa menghasilkan sebuah tegangan pada rangkaian yang ukurannya sama dengan arus listrik yang lewat dalam resistor itu sendiri.

Arus yang muncul dari resistor ini sudah sesuai dengan suatu hukum yang dinamakan Ohm, yaitu sebuah teori yang menggunakan rumus V = IR. Jadi, suatu resistor tidak mempunyai kutub, baik yang negatif maupun positif, berbeda dengan batu baterai.

Namun, meski tidak punya arus negatif atau positif, resistor punya karakter yang lebih spesifik dan karakteristik tersendiri, yaitu tegangan pada sistem kerja yang maksimum, resistensi, power rating, dan toleransi yang lebih bagus.

Selain itu, masih ada karakteristik yang lain, seperti induktansi, koefisien temperature, dan kebisingan. Hal ini bisa terjadi sebab Ohm yang memakai simbol omega, yaitu suatu kesatuan utuh resistensi yang asalnya dari suatu resistor yang sifatnya resistif.

Dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa pengertian dari resistor adalah komponen utama pada suatu rangkaian elektronika dan merupakan alat yang paling sering dan paling banyak digunakan di rangkaian mana saja. 

Jadi jika ingin menjadi ahli elektronika, Anda harus mengerti dan memahami fungsi dari sebuah resistor dan bagaimana cara hitung resistor tersebut.

Fungsi Resistor

Fungsi utama dari resistor adalah menjadi alat pengatur sekaligus pembatas agar arus yang lewat dan mengalir di suatu rangkaian elektronika tidak berlebihan atau sebaliknya kurang. Sehingga, dengan penggunaan resistor ini, arus listrik tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhannya saja.

Sedangkan, fungsi lain dari resistor secara lengkap adalah untuk menahan arus listrik agar dapat sesuai dengan keperluannya saja. Jadi, tidak semua arus listrik harus ditahan. 

Fungsi berikutnya yaitu menurunkan atau mengurangi tegangan yang ada apabila tegangan tersebut terlalu tinggi atau kuat. Kemudian fungsi lainnya yaitu untuk membagi tegangan antara komponen elektronika yang satu dan komponen lainnya.

Sedangkan, yang terakhir yaitu sebagai alat pembangkit frekuensi, baik tingkat tinggi maupun rendah. Namun, untuk melakukan tugas ini, resistor tidak bisa bekerja secara sendirian saja, melainkan harus menggunakan alat bantuan lain berupa kondensator atau kapasitor dan transistor.

Demikianlah penjelasan singkat dan sederhana tentang pengertian serta fungsi dari resistor yang perlu diketahui. Tujuan dari pengetahuan ini adalah untuk menghindari agar tidak terjadi suatu hambatan dan kesulitan ketika sedang membuat rangkaian atau rakitan suatu alat elektronika.

Bahan yang dipakai untuk membuat resistor ini namanya adalah substrat aluminia yang dipakai untuk membuat resistor yang karakteristiknya punya ukuran lebar 2 inci. Selanjutnya, ada bahan lain bernama pasta resistor yang nilainya mulai dari 10 ohm, kemudian 1 kiloohm, lalu 10 kiloohm, dan yang terakhir 100 kiloohm.

Dua jenis bahan ini masih dicampur lagi dengan komponen lain bernama Dua pont birox, ESL, Shoel, dan Al2O3. Bahan yang terakhir ini dipakai untuk membersihkan atau mencuci substrat dan screen serta bahan untuk pelarut lainnya. Bila sudah jadi, resistor bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu resistor kawat, arang, dan oksida logam.

Teknik dan Cara Hitung Resistor

Hanya ada satu cara menghitung resistor terbaik, yaitu berdasarkan pada warnanya. Warna yang punya bentuk seperti gelang ini punya tiga jenis pada sistem kodenya. Sistem kode tersebut yaitu empat gelang, lima gelang, dan enam gelang. 

Khusus untuk resistor yang mempunyai enam gelang, bisa menghasilkan sebuah nilai yang lebih tinggi keakuratannya bila dibanding dengan resistor yang hanya punya empat atau lima gelang.

Sebelum belajar cara menghitung resistor, sebaiknya memahami lebih dulu komponen yang ada pada resistor empat warna, lima warna, dan enam warna. 

Untuk resistor yang terdiri atas empat gelang atau warna, perlu diketahui bila warna yang pertama dan kedua merupakan angka atau bilangan digit. Sedangka,n warna yang ketiga adalah multipler dan warna keempat nilai toleransi.

Kemudian untuk resistor yang terdiri atas lima warna atau gelang pada gelang pertama, kedua, dan ketiga adalah bilangan digit. Sedangkan, gelang keempat yaitu multipler serta yang kelima nilai toleransi. 

Selanjutnya, terakhir resistor yang punya empat gelang, maka gelang yang pertama dan kedua serta yang ketiga sebagai bilangan digit. Gelang keempat adalah multipler kemudian yang kelima nilai toleransi. Sedangkan, yang terakhir yaitu keenam merupakan koefisien suhu.

Adanya koefisien suhu pada gelang yang terakhir atau keenam inilah yang membuat resistor itu punya nilai keakuratan yang lebih tinggi daripada resistor yang hanya punya empat atau lima gelang, sebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian di atas.

Setelah memahami dengan saksama penjelasan tentang gelang atau warna pada resistor sekaligus kelebihannya, barulah saatnya untuk belajar cara menghitung resistor, dimulai dari resistor yang punya empat gelang lebih dahulu.

Agar dapat mengetahui lebih jelas, berikut ini adalah contohnya, yaitu:

Sebuah resistor empat gelang mempunyai warna yang terdiri atas cokelat, hitam, merah, serta emas. Warna cokelat yang adalah gelang pertama punya nilai 1, kemudian gelang kedua hitam punya nilai nol, serta gelang ketiga merah punya nilai 10², dan terakhir gelang keempat warna emas punya nilai 5%.

Dari keterangan tersebut, maka nilai pada resistor tersebut adalah 10 x 10² = 1.000 Ω +/- 5%.

Untuk resistor yang terdiri atas lima gelang, misalnya punya urutan warna merah, kuning, hitam, merah, dan hijau, cara menghitung resistor tersebut yaitu gelang pertama merah nilainya 2, lalu gelang kedua kuning nilainya 4, gelang ketiga hitam nilainya nol, gelang keempat merah nilainya 10², dan gelang yang kelima hijau nilainya 0,5%.

Perhitungan untuk mendapatkan nilai resistor tersebut adalah 240 x 10², maka hasilnya adalah 24.000 omega atau 24000 Ω, atau bisa juga disingkat menjadi 24 K Ω +/-0,5%.

Terakhir, untuk resistor yang jumlah gelangnya ada enam misalnya dengan urutan merah, kuning, hitam, merah, hijau, dan oranye, maka cara hitung resistor tersebut adalah sebagai berikut. 

Untuk gelang pertama, merah nilainya adalah 2, kemudian kedua kuning punya nilai 4, dan hitam punya nilai nol. Selanjutnya, gelang keempat merah bernilai 10², gelang kelima hijau nilanya yaitu 0.5%, dan gelang keenam atau terakhir oranye, punya nilai 15 ppm atau ° C (derajat celcius).

Untuk mengetahui cara menghitung resistor tersebut bisa dilakukan dengan perhitungan 240 x 10², maka akan didapatkan nilai 24.000 Ω atau 24 kilo Ω (K Ω) +/- 0,5% 15 ppm atau 15 ° C.

Semoga contoh-contoh sederhana tersebut di atas bisa Anda jadikan sebagai dasar cara hitung resistor yang lain. 

Posting Komentar untuk " Pengertian, Fungsi dan Cara Hitung Resistor"