Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis - Jenis Protozoa

 

Jenis - Jenis Protozoa
credit:instagram@sciencephotolibrary

Hasil dari penilaian dari memperhatikan beberapa jenis Protozoa dalam perairan, apa Anda mendapati macam - macam alat geraknya? Bila Anda mendapatinya, karena itu alat geraknya ada berupa bulu getar (cilia), kaki semu (pseudopodia), dan pecut (flagela), tapi ada pula yang tidak mempunyai alat gerak. 

Dengan dasar berikut Protozoa dibagi jadi 4 kelas, apa yang terhitung dalam kelas Protozoa? Silahkan kita dalami satu demi satu!

1. Flagellata (Filum Mastigophora)

Jika kita menyaksikan dari namanya, karena itu Flagellata ini bergerak dengan kontribusi satu ataupun lebih flagela. Wujud flagela seperti pecut. Terletak ada pada ujung anterior badannya. Kecuali berperan sebagai alat gerak, flagela dapat dipakai untuk ketahui kondisi lingkungannya. 

Terlihat juga membran yang berombak-ombak dan terlihat mencolok, hingga flagela dan membran ini bermanfaat untuk gerak aktif dan atau kumpulkan makanan dengan hasilkan saluran air di seputar mulut hingga makanan bisa masuk mulut. 

Sitoplasma Flagellata dikelilingi oleh polikel atau pembungkus yang riil hingga memberi wujud badannya.

Disaksikan dari memiliki bentuk, Flagellata digolongkan jadi dua, yakni seperti tumbuhan, diberi nama fitoflagelata yang memiliki kandungan klorofil dan memiliki sifat fotosintetik, misalnya Euglena. 

Adapun yang seperti hewan disebutkan zooflagelata, tidak memiliki klorofil dan memiliki sifat heterotrof, misalnya, Trypanosoma.

Apa peran Flagellata pada makhluk hidup?

(1) Trichonympha dan Myxotricha

Jenis Flagellata ini hidup dalam usus rayap yang menolong rayap untuk mengolah kayu karena bisa keluarkan enzim selulosa.

Enzim ini membuat partikel kayu itu jadi lebih lunak, hingga gampang dibongkar dan tergerai jadi beberapa bagian kecil lalu diserap oleh rayap. Bahan yang diserap ini beberapa diperlukan oleh rayap dan beberapa untuk keberlangsungan hidup Flagellata.

(2) Trypanosoma gambiense

Kelompok dari species ini biasanya hidup sebagai parasit yang hidup pada darah, baik manusia atau ternak. Penyakit ini pernah serang orang Afrika sisi barat dengan tanda-tanda awalnya si pasien senang tidur dan dikenali dengan penyakit tidur. 

Trypanosoma gambiense hidup dalam kelenjar ludah lalat Tsetse (Glossina palpalis). Di saat menyerang kelenjar yang memiliki kandungan parasit itu masuk di pada darah manusia yang serang getah bening (kelenjar limfa) dan mengakibatkan kelenjar limfa si pasien membesar/jadi membesar dan berasa ngilu dibarengi demam tinggi.

Jika tidak selekasnya diobati, sesudah beberapa waktu selanjutnya Trypanosoma gambiense akan serang mekanisme saraf pusat (otak). Hal itu akan menyebabkan pasien alami kelumpuhan, pengurangan psikis, dan tidak bisa bicara secara jelas dan kerap tidak sadarkan diri. 

Bila keadaaan ini bersambung, karena itu si pasien akan koma dan pada akhirnya akan wafat. Penyakit ini dikenali sebagai penyakit tidur di "Afrika Barat". 

Apa ada juga penyakit tidur di Afrika Timur? Penyakit tidur di Afrika Timur disebabkan karena jenis species Trypanosoma rhodesiense, cuman penyebarannya lewat lalat Glossina morsitans.

(3) Trichomonas vaginalis

Jika dilihat dari namanya, jenis ini memunculkan satu type penyakit vaginitis, yakni sebagai infeksi pada vagina yang diikuti dengan keluarnya cairan dan dibarengi rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal. Species ini tidak memiliki fase sista dan menebar sebagai penyakit kelamin. 

Dapat mengontaminasi dan menyebar pada pria yang memunculkan penyakit prostatitis. Trichomonas vaginalis bisa beralih dari wanita pada ke pria lewat hubungan seks.

(4) Giardia lamblia

Sebagai salah satu Protozoa usus yang memunculkan penyakit disentri/diare dan kejang-kejang pada bagian perut. Protozoa ini diketemukan dalam duodenum/usus dua belas jemari. Penyebarannya lewat minuman atau makanan yang terkontaminasi dan lewat contact dari tangan ke dalam mulut.

(5) Leishmania donovani

Leishmania donavani memunculkan penyakit pada anjing dan bisa disebarkan pada manusia. Penyakit ini mengakibatkan perbesaran limpa, hati, kelenjar limfa, anemia hingga bisa memunculkan kematian. Inang mediatornya semacam lalat pasir (Phlebotomus). Di Indonesia penyakit semacam ini tidak pernah diketemukan.

b) Rhizopoda (Filum Sarcodina)

Amoeba sebagai salah satunya anggota Rhizopoda yang populer. Kelompok Rhizopoda ini bergerak dengan memakai kaki semu (pseudopodia). Kaki semu ini sesungguhnya sebagai peluasan protoplasma hingga bisa bergerak di satu permukaan dan menelan sejumlah partikel makanan selanjutnya masuk ke vakuola yang bakal diolah dalam vakuola itu.

Wujud Amoeba selalu beralih-alih, hidupnya bebas, ada di tanah becek atau di perairan yang banyak terkandung bahan organik, tapi ada pula yang hidup sebagai parasit yang kerap dikenali dengan panggilan Entamoeba.

Terlihat pada Gambar di bagian luar badan Amoeba ada membran sel/ membran plasma sebagai perlindungan isi sel dan pengontrol transisi zat makanan, gas, ekskresi. Di samping dalam ada sitoplasma, yakni sisi luar (ektoplasma) bersebelahan dengan membran, tipis, dan jernih.

Di samping dalam (endoplasma) memiliki sifat lebih kotor karena ada organel sel. Dalam organel sel ada vakuola yang bermanfaat untuk mengolah makanan dan mengedarkannya, mengendalikan pembuangan sisa-sisa metabolisme berbentuk cairan atau gas dan pokok/ nukleus yang berperan sebagai pusat penataan proses yang terjadi dalam sel.

Amoeba proteus dan bagian-bagiannya

Bagaimanakah cara Amoeba memperoleh makanan? Bila ada makanan di luar, dia akan menjulurkan pseudopodianya dan akan bergerak ke arah makanan itu. Pseudopodia akan melingkari makanan itu dan akan masuk ke membran plasma. Seterusnya, prosesnya sama dengan terjadi pada Protozoa.

Langkah Amoeba memperoleh makanan

Bila makanannya habis, Amoeba bisa menjaga hidupnya dengan membuat kista, yakni dengan badannya yang inaktif berbeda berupa bundar, hingga membran plasmanya menebal membuat perlindungan badannya dari keadaan luar yang buruk. 

Bila kondisi luar telah memungkinkannya, misalkan ada makanannya, karena itu dinding kista itu akan pecah dan keluarlah Amoeba itu untuk mengawali hidupnya kembali. Bagaimanapun juga dengan triknya bereproduksi?

Pemisahan biner Amoeba

Info Gambar Amoeba perbanyak diri dengan memotong. Saat yang dibutuhkan dari A sampai F ialah 21 menit.

Coba lihat Gambar Amoeba perbanyak diri dengan pemisahan pokok sel jadi dua yang dituruti dengan pemisahan sitoplasma (sitokinesis). Sebelumnya, nukleus memotong (kariokinesis) hingga terjadi pelekukan membran plasma menuju dalam. 

Pelekukan ini menggenting dan terputus hingga tercipta dua sel anak. Saat yang dibutuhkan untuk mekanisme pemisahan ini ialah 21 menit.

Apa peran Rhizopoda di kehidupan manusia?

(1) Entamoeba

Kelompok Entamoeba yang banyak hidup pada manusia, misalkan Entamoeba gingivalis yang hidup dalam mulut manusia dan sebagai salah satunya pemicu radang pada gusi.

Untuk menahan penyakit ini sering-seringlah menyikat gigi untuk menahan pembusukan makanan yang baik sekali sebagai tempat hidupnya. Entamoeba coli hidup dalam usus manusia dan memiliki sifat tidak beresiko. 

Species ini jika hidup di perut ruminansia akan menolong proses pencernaan makanannya. Tapi untuk Entamoeba histolytica memiliki sifat parasit pada usus manusia yang bakal mengakibatkan penyakit diare atau dikenali dengan penyakit amebiasis. 

Jika tidak diobati, karena itu kista Amoeba bisa capai hati dan tinggal didalamnya sampai sekian tahun dan satu saat kista itu akan tumbuh dan serang organ hati. Untuk itu, handaknya selalu mengupayakan agar makanan/minuman yang kita konsumsi bersih.

(2) Foraminifera dan Radiolaria

Beberapa ciri Foraminifera dan Radiolaria ialah mempunyai cangkang keras yang memiliki kandungan bahan silikon dan kalsium karbonat. Sesudah mati dan jadi fosil, cangkang itu bisa tentukan usia susunan bumi dan bisa dipakai sebagai tanda ada sumber minyak bumi.

(a) Foraminifera dan 

(b) Radiolaria

(c) Ciliata (Filum Ciliophora)

Ciri-ciri khusus apa yang ada dalam barisan Ciliata? Bila kita perhatikan, ciri-ciri yang ada ialah adanya rambut getar atau disebutkan "silia" yang ada pada semua permukaan badannya, tapi ada pula yang cuman ada pada beberapa badannya. 

Apa peranan dari silia ini? Silia berperan untuk bergerak, silia yang ada di seputar rongga-rongga mulut bisa memunculkan dampak pergerakan air yang bisa menolong untuk kumpulkan makanan. Sesuai organ badannya, Ciliata hidup di lokasi yang berair seperti sawah, rawa, atau tanah yang becek.

Ciliata memiliki sel yang mempunyai dua nukleus, yakni makronukleus dan mikronukleus. Masing-masing nukleus ini memiliki pekerjaan masing-masing, makronukleus mengendalikan susunan dan metabolisme sel dan mikronukleus bekerja untuk mengendalikan rutinitas reproduksi. 

Contoh yang populer dari Ciliata ialah species Paramecium, amatilah memiliki bentuk pada Gambar

Paramecium

Disaksikan dari memiliki bentuk, Ciliata seperti sandal hingga dikenali sebagai "hewan sandal". Ukuran badannya seputar 250 milimikron. Semua permukaan badannya banyak beribu silia dan pangkalnya menancap pada polikel. 

Silia berperan sebagai alat gerak maju dan mundur atau membelok dengan menggetarkan silianya. Lekukan pada permukaan sel sama seperti yang kelihatan pada Gambar 5.12 ialah mulut Paramecium yang disebutkan sitostoma.

Mulut ini berperan sebagai jalan makanan masuk ke tenggorokan sel (sitofaring) dan ujung sitostoma membuat vakuola makanan hingga makanan bisa diolah selanjutnya disebarkan ke semua sel, sari makanannya masuk di dalam sitoplasma. 

Tersisa makanannya berupa padat dan cair, yang padat dikeluarkan lewat membran sel, sedang tersisa makanan yang berupa cair dikeluarkan lewat vakuola berdenyut yang sejumlah dua buah dan terletak di ujung sel.

Bagaimanakah cara Paramecium berkembang biak? Pada intinya langkah Paramecium berkembang biak seperti yang lain, yakni secara aseksual dengan pemisahan biner membentang dan secara seksual dengan konjugasi dua sel.

(1) Aseksual

Lihat pada Gambar Paramecium berkembang biak dengan pemisahan biner. Terlihat satu sel memotong jadi 2, selanjutnya jadi 4, 8, dan sebagainya. Pemisahan ini dengan diawali mikronukleus yang memotong dan dituruti oleh pemisahan makronukleus. 

Selanjutnya akan tercipta 2 sel anak sesudah terjadi penggentingan membran plasma. Perlu Anda kenali masing-masing sel anak itu sama dan alat sel yang lain memiliki dua nukleus, sitoplasma.

(2) Seksual

Paramecium dapat berkembang biak secara kawin (seksual), yakni dengan konjugasi. Tahukah Anda hewan ini tidak bisa diperbedakan di antara jantan dan betina.

Konjugasi Paramecium

Dua Paramecium sama-sama bersisihan lalu sama-sama melekat. Selanjutnya terjadi dua sel sama-sama melekat di bagian mulut sel. Membran sel pada sel yang sama-sama melekat itu melebar dan tercipta satu aliran.

Di bagian masing-masing sel ada mikronukleus diploid (2n) yang memotong secara meiosis jadi 4 mikronukleus haploid (n), sedang makronukleusnya tidak alami pengubahan.

Seterusnya, masing-masing 4 mikronukleus haploid (n), di tiap sel memotong secara mitosis jadi 8 mikronukleus (n).

8 mikronukleus (n) yang tercipta, 7 mikronukleus remuk, hingga tiap sel cuman mempunyai 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.

Mikronukleus memotong secara mitosis jadi 2 mikronukleus, sedang makronukleus musnah, hingga pada masing-masing sel cuman memiliki kandungan mikronukleus.

Terjadi sama-sama tukar-menukar mikronukleus, yakni mikronukleus berpindah ke sel lain dan kebalikannya. Mikronukleus yang sama-sama tukar-menukar itu menyatu dengan mikronukleus yang tidak berpindah. Maka sesudah hasil peleburan itu, tiap sel mempunyai mikronukleus diploid.

Tiap sel yang sudah mempunyai mikronukleus diploid (2n), selnya pisah dan konjugasi usai. Selanjutnya 1 mikronukleus memotong secara mitosis hasilkan 2 mikronukleus.

Satu dari 2 mikronukleus itu tumbuh jadi makronukleus, hingga tiap sel mempunyai 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.

Anggota Ciliata yang hidup bebas, misalnya ialah Stentor yang mempunyai wujud seperti terompet, di bagian mulutnya banyak silia, sedang tangkainya menempel pada substrat. Vorticella seperti lonceng bertangkai panjang dan Didinium sebagai pemangsa Paramecium. 

(a) Stentor

(b) Vorticella

(c) Didinium

Kecuali hidup bebas, ada pula Paramecium yang hidup sebagai parasit, misalkan Balantidium coli, yang memiliki sifat parasit pada manusia, yakni mengakibatkan penyakit diare berdarah yang tanda-tandanya sama dengan penyakit diare. 

Inang mediator penyakit ini ialah babi, yakni lewat makanan/minuman yang terkontaminasi oleh kotoran babi yang memiliki kandungan Balantidium coli.

d) Sporozoa (Filum Sporozoa)

Sporozoa sebagai salah satu anggota Protozoa yang tidak mempunyai alat gerak dan bergerak dengan mengeluarkan badannya dalam media tempat hidupnya. Sesuai namanya, ia memiliki keunikan, yakni membuat spora. Sporozoa hidup sebagai parasit. 

Langkah memperoleh makanannya dengan meresap gizi inangnya, misalkan Plasmodium yang disebut anggota Sporozoa terpopuler. Dalam tubuh manusia, Plasmodium mengakibatkan penyakit malaria. Penyebarannya terjadi lewat gigitan nyamuk Anopheles betina. 

Sesudah digigit, Plasmodium langsung menebar pada darah dan berkembang biak dalam hati dan akan mengontaminasinya hingga mengakibatkan kematian.

(1) Tipe-Jenis Plasmodium

Ada empat jenis species Plasmodium yang bisa mengakibatkan penyakit malaria. Masing-masing jenis Plasmodium memunculkan beberapa gejala tertentu dalam tubuh penderitanya.

(a) Plasmodium vivax, sebagai pemicu malaria tersiana yang memiliki sifat tidak garang, tanda-tandanya ialah temperatur tubuh panas dingin berubah-ubah tiap dua hari sekali (48 jam).

(b) Plasmodium ovale, sebagai pemicu malaria tersiana yang garang, tanda-tandanya sama dengan pada malaria tersiana.

(c) Plasmodium malariae, pemicu malaria kuartana yang memiliki sifat tidak garang, tanda-tandanya temperatur tubuh panas dingin tiap tiga hari sekali (72 jam).

(d) Plasmodium falciparum, pemicu malaria kuartana yang memiliki sifat garang, tanda-tandanya temperatur tubuh panas dingin tidak teratur.

(2) Langkah hidup Plasmodium

Karena Plasmodium ini dalam kehidupannya tempati dua inang, yakni nyamuk dan manusia, karena itu ia alami dua babak transisi hidup. Lihat daur hidup yang ditempuh oleh Plasmodium pemicu penyakit malaria.

Daur hidup Plasmodium ada dua, yakni:

(a) Babak pada tubuh nyamuk (babak sporogoni)

Pada tubuh nyamuk ini kelihatan Plasmodium lakukan reproduksi secara seksual. Dalam tubuh nyamuk, spora beralih menjadi makrogamet dan mikrogamet, selanjutnya berpadu dan membuat zigot yang tembus dinding usus nyamuk. 

Dalam dinding usus itu zigot akan beralih menjadi ookinet ookista sporozoit, selanjutnya bergerak ke arah kelenjar liur nyamuk. Sporozoit ini akan hasilkan spora seksual yang bakal masuk ke badan manusia lewat gigitan nyamuk.

(b) Babak pada tubuh manusia (babak skizogoni)

Sesudah badan manusia terserang gigitan nyamuk malaria, sporozoit masuk ke darah manusia dan ke arah beberapa sel hati. Dalam hati ini sporozoit akan memotong dan membuat merozoit, mengakibatkan beberapa sel hati banyak yang hancur.

Seterusnya, merozoit akan serang atau mengontaminasi eritrosit. Dalam eritrosit, merozoit akan memisah diri dan hasilkan semakin banyak merozoit. Dengan begitu, dia akan serang atau mengontaminasi pada eritrosit yang lain yang mengakibatkan eritrosit jadi hancur, pecah, dan keluarkan merozoit baru. 

Di saat berikut dikeluarkan toksin dari pada tubuh manusia hingga mengakibatkan badan manusia jadi demam. Merozoit ini dapat membuat gametosit jika terhirup oleh nyamuk (di saat menggigit) hingga transisinya akan terulang lagi kembali pada badan nyamuk, begitu selanjutnya.

Kecuali Plasmodium, ada pula anggota Sporozoa yang bikin rugi manusia, yakni Toxoplasma gandii, yakni sebagai pemicu penyakit toksoplasmosis yang mengakibatkan meningitis, hepatitis, dan infeksi janin manusia. 

Bila menyerang janin dalam kandungan, karena itu bayi yang lahir akan mati atau lahir dengan cacat psikis, kebutaan, dan berlangsungnya bengkak hati.

Bagaimana manusia bisa terserang penyakit ini? Penyakit ini diantaranya disebarkan lewat makanan, terutamanya daging yang pemasakannya kurang masak, yang baik sekali sebagai tempat hidupnya tropozoit (kista toksoplasma). 

Juga bisa disebarkan oleh hewan bangsa kucing dan burung, karena dalam beberapa sel usus kucing akan terjadi babak seksual dari T. gandii. Apa ada kucing atau burung sebagai piaraan di dalam rumah Anda? Bila ada, karena itu Anda agar lebih waspada supaya tidak terjangkit penyakit ini.

Posting Komentar untuk "Jenis - Jenis Protozoa"