Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
credit:instagram@pln_podokgede

Sampah adalah salah satu masalah yang dialami hampir di setiap daerah. Jika menjadi sebuah masalah, maka dibutuhkan solusinya. 

Di beberapa daerah telah berhasil menanggulanginya dengan cara menciptakan pembangkit listrik tenaga sampah. Apakah Anda ingin tahu cara kerja pembangkit listrik tenaga sampah, sehingga ia diklaim sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah sampah?

Artikel ini bakal membahas cara kerja pembangkit listrik tenaga sampah yang langsung dikaji dari pengalaman yang dilakukan di kampus Institut Teknologi Sepuluh September (ITS) dan beberapa solusi yang lain, yang sudah dilakukan. Intinya, bagaimana meminimalisir dampak sampah yang bisa menimbulkan banyak penyakit.

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Adalah cara yang paling jitu untuk mengkaji ihwal pembangkit listrik tenaga sampah adalah dengan langsung mendengar atau membaca tulisan Bambang Sudarmanta, dosen teknik mesin ITS yang menghabiskan waktunya di rumah kompos kampus ITS Surabaya.

Melihat begitu banyaknya sampah yang ada di sekitar kampus membuatnya gerah. Sebagai dosen teknik, ia memikirkan solusi sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya. 

Akhirnya, ia berpikir bahwa sampah bisa dijadikan sumber energi listrik. Jika sampah bisa dijadikan sumber energi, maka kampus ITS akan menjadi kampus yang bersih dan bebas sampah.

Berdasarkan pengalaman Bambang, cara kerja pembangkit listrik tenaga sampah dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

1. Pembakaran

Di saat proses pembakaran yang mencapai hingga 600 bar, panas dari pembakaran yang terjadi ditransfer ke turbin. Tujuannya, agar bisa menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Tentu saja, proses terjadi setelah dilakukan pengelompokan terhadap jenis-jenis sampah yang ada.

Sebagaimana diketahui, bahwa sampah ada yang organik dan ada yang anorganik. Untuk sampah yang anorganik, jika dinilai tidak bernilai ekonomis maka dibakar dengan insinerator lalu dimanfaatkan untuk memanaskan ketel.

2. Gasifikasi

Gasifikasi adalah metode lain yang digunakan, namun termasuk bagian pengolahan sampah. Namun metode ini berbeda dengan metode pembakaran. 

Jika ada sampah yang berbentuk biomassa bakal diubah menjadi synthetic gas lalu dimurnikan kembali. Nah, gas yang murnikan inilah yang digunakan untuk bahan bakar diesel atau mesin bensin.

3. Fermentasi

Metode Fermentasi menggunakan alat yang membutuhkan waktu di saat beroparasinya sekitar 4 sampai 6 jam. Alat fermentasi ini bisa menghasilkan energi listrik hingga mencapai 2 kilo watt. Sedangkan energi listrik tersebut dapat dimanfaatkan saat itu juga dan dapat juga disimpan di dalam baterai untuk penerangan di malam hari.

Dampak Negatif Bila Sampah Tidak diolah

Setelah mengkaji proses pembangkit listrik tenaga sampah yang dilakukan oleh Bambang di lingkungan kampus ITS, menjadi kajian juga di dalam artikel ini bila sampah tidak diolah akan menimbulkan dampak negatif. Ada empat dampak negatif yang bakal terjadi.

1. Longsor Tumpukan Sampah

Saat membuang sampah di tempat pembuangan sampah lalu tidak diolah menjadi pembangkit listrik, maka bakal berubah menjadi longsor tumpukan sampah. Kapankah terjadinya? Terjadinya, ketika hujan deras turun di tempat tumpukan sampah.

Air hujan yang turun secara deras tersebut akan mengikis sampah dan membawanya ke mana air mengalir.Hingga akhirnya, sampah-sampah tersebut berserak-serakan. Longsor tumpukan sampah akan menjadi masalah baru lagi setelah sampah sebelum tidak diolah menjadi pembangkit tenaga listrik.

2. Timbulnya Berbagai Penyakit

Bila sampah tidak diolah menjadi pembangkit tenaga listrik, maka yang terjadi adalah biang penyakit. Sampah-sampah yang dibuang sembarang atau di kumpulkan di satu tempat namun tidak diolah juga bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit. 

Sudah jamak diketahui, bila banyak sampah akan banyak nyamuk, dari nyamuk biasa hingga nyamuk yang bisa menyebabkan demam berdarah.

Bukan saja nyamuk yang muncul, banyaknya lalat yang dikenal dengan suka dengan kotoran pun bakal muncul. Bila sudah hingga di makanan, maka ia bisa menjadi bakteri dan menyebabkan munculnya penyakit-penyakit. Karena itu, pentingnya pengelolaan sampah menjadi pembangkit tenaga listrik.

3. Terjadinya Pencemaran Lingkungan

Bila sampah tidak diolah dengan baik, dapat menjadi penyebab tercemarnya lingkungan. Jika lingkungan sudah tercemar, maka aneka jenis penyakit pun bermunculan. Kondisi lingkungan yang bersih pun berubah menjadi lingkungan yang kotor.

Karena itu, mesti ada kerjasama antara pemerintah dan rakyat untuk melakukan pengolahan sampah menjadi pembangkit listrik. Begitu sampah sudah banyak, masyarakat melaporkan kepada pihak pemerintah untuk mengolahnya. 

Hanya saja, hingga detik ini belum ada kerja sama yang baik antara pemerintah dan rakyat untuk mengubah sampah-sampah yang ada menjadi pembangkit listrik.

4. Banjir pun Bakal Melanda

Bila tidak ada gambaran yang jelas untuk mengubah sampah menjadi apa, maka banjir pun melanda. Apalagi, jika masyarakat tak begitu memperdulikan sampah. Mereka membuatnya sembarang saja, seperti di parit. Maka hal ini tanpa pernah diduga bakal bisa menyebabkan terjadinya.

Tentunya, banjir terjadi ketika hujan deras mengguyur daerah tempat sampah tersebut. Air di selokan tak dapat mengalir dengan baik disebabkan banyaknya tumpukan sampah. Tanpa disadari yang terjadi adalah banjir.

Jika hujan yang turun tidak lama, maka banjir besar memang tidak akan terjadi. Namun bila hujan turunnya lama dan dalam kondisi deras, maka dapat dipastikan banjir besar pun bakal terjadi. Banjir tersebut bakal masuk ke dalam rumah-rumah masyarakat atau menggenangi jalan di sekitar selokan tersebut.

Ketika sudah terjadinya banjir, barulah masyarakat menyadari bahwa banjir yang terjadi bukanlah kiriman dari daerah lain, namun berasal dari lingkungan sendiri. Akibat buang sampah sembarang dan tidak mengolah sampah yang ada dengan baik.

Cara Lain Mengolah Sampah

pengolahan-sampah
credit:instagram@energibaik_id

Jika belum mampu membuat sampah menjadi pembangkit tenaga listrik, maka lakukanlah cara pengelolaan sampah dengan bentuk yang lain. Di dalam artikel ini penulis menawarkan tiga cara, yang secara umum sudah dipahami oleh banyak masyarakat.

1. Metode Penimbunan

Timbunlah sampah-sampah yang ada. Tentu saja, penimbunan yang dilakukan bukanlah berada disekitar lingkungan masyarakat. Carilah tempat atau lahan yang kosong dan jauh dari pemukiman masyarakat. 

Setelah itu, galilah tanah yang cukup dalam lalu masukkan sampah-sampah yang ada. Usahakan sampah tingginya tak mendekati permukaan sampah.

Sebelum memasukkan sampah, pisahkan dulu sampah anorganik dengan organik. Metode penimbunan ini mesti dikelola dengan baik. Jika tidak, akan bisa menimbulkan angin berbau sampah dan munculnya genangan air sampah. Negara yang melakukan metode ini adalah Hawaii.

2. Metode Daur Ulang

Metode ini sangat berkaitan dengan metode penimbunan. Di saat ingin menimbun sampah, dituntut untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik seperti plastik tak usah ditimbun karena ia tidak bakal hancur. Sampah organik seperti plastik bisa didaur ulang kembali.

Meski hasil daur ulang tidaklah seperti bentuk aslinya. Namun dengan adanya pengelolaan sampah metode daur ulang dapat menyelamatkan sampah dari segala hal yang bisa menimbulkan penyakit. Maka dari itu, sekali lagi, dibutuhkan proses pemisahan sampah organik dan anorganik.

3. Metode Penghindaran dan Pengurangan

Untuk menyelesaikan masalah sampah ini, ada baiknya juga dilakukan dengan mengurangi penggunaan barang yang bisa menimbulkan sampah. Misalnya saja penggunaan tissue diubah menjadi penggunaan sapu tangan. 

Pasalnya, sampah tisu adalah salah satu jenis sampah yang susah untuk diolah atau didaur ulang. Maka dari itu, bila memungkinkan untuk dihindari penggunaanya, maka dihindari.

Jika ada barang yang sudah selesai pemakaiannya, cobalah untuk dipikirkan kembali, barang tersebut bisa diolah menjadi apa. Jangan sampai cepat-cepat membuangnya jika masih bisa diolah atau diubah menjadi barang yang bermanfaat.

Demikianlah artikel singkat tentang cara pembangkit listrik tenaga sampah dan segala hal yang berhubungan dengan penanganan sampah, baik yang bisa dilakukan pengolahan maupun tidak. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk " Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Sampah"