Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lingkungan Hidup: Tips Mengelola Sampah

Lingkungan Hidup: Tips Mengelola Sampah

Sepertinya, sampah sudah menjadi permasalahan umum di mana-mana. Kehidupan manusia seakan tidak pernah lepas dari sampah. Mulai dari rumah, sekolah, jalan raya, pasar bahkan kantor-kantor pemerintahan daerah hingga pusat tidak akan pernah lepas dari sampah.

Permasalahan sampah ini sudah sering dibahas, baik dalam artikel lingkungan di media massa hingga skripsi dan tulisan ilmiah di berbagai diskusi ilmiah.

Hingga hari ini (khususnya di Indonesia) permasalahan sampah masih menjadi permasalahan besar yang belum terpecahkan. Bukannya tidak ada solusi yang ditawarkan. Sudah tidak terhitung solusi yang ditawarkan melalui artikel ilmiah, pelatihan pengelolaan sampah, hingga pembinaan kemitraan usaha kecil daur ulang sampah.

Tapi, pertumbuhan sampah jauh lebih pesat sehingga kecepatan berbagai upaya dalam pengendaliannya tidak mampu menyaingi. Meskipun demikian, melalui artikel lingkungan yang sederhana ini, kita mencoba ikut memberikan solusi bagi permasalahan sampah.

Jenis-jenis Sampah

Tips Mengelola Sampah

Dalam banyak artikel lingkungan, kita mengenal ada dua jenis sampah, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah jenis sampah yang bisa didekomposisi atau diurai oleh organisme tanah. Sampah organik adalah sampah-sampah bahan yang berasal dari bahan-bahan organik seperti sisa makanan, kulit buah, sisa sayur, daun, dan sejenisnya.

Sedangkan, sampah anorganik adalah jenis sampah kering yang tidak bisa diuraikan oleh organisme pengurai. Tersusun dari bahan-bahan anorganik yang sulit lapuk. Contohnya, plastik, kaleng, beling, dan sejenisnya. 

Jadi, perbedaan mendasar antara sampah organik dan anorganik terletak pada bisa tidaknya sampah tersebut diurai oleh mikroorganisme tanah.

Melihat perbedaan yang paling mendasar antara kedua jenis sampah ini, usaha pengelolaan untuk kedua jenis sampah juga harus melewati strategi yang berbeda. Sebenarnya, sudah banyak alternatif pengolahan yang ditawarkan untuk kedua jenis sampah ini. 

Namun, tidak ada salahnya kita mencoba merangkum kembali beberapa alternatif solusi tersebut dalam artikel lingkungan ini.

Tips Pengelolaan Sampah Organik

sampah-organik

Perlu disampaikan pada artikel lingkungan ini bahwa alternatif pengelolaan sampah yang saat ini paling umum dilakukan di tengah masyarakat, khususnya daerah yang tidak terlalu padat penduduk adalah dengan dibakar. 

Padahal, pembakaran bukanlah satu-satunya alternatif pengelolaan sampah. Bahkan, pembakaran dapat menimbulkan efek buruk lingkungan yang lainnya seperti polusi udara.

Pada pembahasan artikel lingkungan ini, kita akan membahas satu per satu alternatif pengelolaan sampah organik, yaitu:

1. Penumpukan Sampah di Satu Lokasi

Ini merupakan alternatif yang paling murah dan sederhana. Namun, berisiko mencemari lingkungan dan menimbulkan wabah penyakit. Sampah tidak dimusnahkan secara langsung, melainkan ditumpuk pada suatu tempat dan dibiarkan membusuk sendiri menjadi bahan organik. 

Selama proses pembusukan itu, sampah akan mengeluarkan bau tidak sedap dan mengundang datangnya serangga seperti lalat, kecoak, dan hewan lain yang menyenangi sampah.

2. Pembakaran Sampah

Metode ini paling populer dan sering dilakukan karena prosesnya lebih mudah, murah, dan cepat. Namun, disarankan pada proses pembakaran ini untuk memperhatikan hal-hal seperti, sampah yang dibakar sebaiknya adalah sampah yang bisa dibakar sampai habis. 

Pembakaran sebaiknya dilakukan di tempat yang jauh dari pemukiman penduduk karena sampah yang dibakar diketahui menghasilkan dioksin.

Apa itu dioksin? Dioksin adalah senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya: Chlorinated Dibenzo-P-Dioxin (CDD), Chlorinated Dibenzo Furan (CDF) dan Polychlorinated Biphenyl (PCB).

3. Sanitary Landfill

Merupakan cara yang dilakukan untuk memusnahkan sampah yang terdapat di tempat pembuangan akhir sampah. Metode yang dilakukan adalah dengan membuat cekungan atau lubang baru, kemudian mengubur sampah ke dalam cekungan atau lubang tersebut.

4. Pengomposan

Inilah metode pengelolaan sampah organik terbaik. Metode ini murah, sederhana, dan tidak menimbulkan efek samping yang buruk bagi lingkungan. Namun, memberikan manfaat positif bagi manusia dan lingkungan. Sayang, sebagian besar dari kita enggan melakukan ini.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup mengabarkan bahwa sampah organik yang sudah dikelola dengan cara pengomposan saat ini baru hanya sekitar 1-6% dari total sampah organik. Selebihnya lebih banyak dikelola dengan cara dibakar, ditimbun, dan dibuang ke sungai.

Tips Pengelolaan Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang paling sulit pengelolaannya. Mengingat sampah ini tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme tanah. Jadi, jika ditimbun dalam tanah ia akan mencemari kesehatan tanah. Sementara, jika dibakar ia akan mencemari udara.

Menyikapi hal tersebut, beberapa artikel lingkungan terkait dengan pengelolaan sampah memberikan beberapa alternatif yang sudah sangat populer yaitu:

1. Mengurangi (Reduce) Penggunaan

Ternyata tidak hanya air, listrik, dan bahan bakar yang perlu dihemat penggunaannya. Bahkan wadah, plastik, dan barang-barang yang berpotensi menjadi sampah anorganik nantinya sedapat mungkin diminimalisir penggunaannya. Karena semakin banyak kita menggunakan wadah atau barang-barang tersebut, potensi sampah yang dihasilkan pun semakin besar.

Alternatif ini sangat mungkin kita lakukan. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penggunaan berbagai barang yang berpotensi menambah produksi sampah dari rumah kita. 

Misalnya, dengan membawa tas belanjaan dari rumah ketika ingin berbelanja di warung atau pasar. Sehingga, kita tidak perlu meminta plastik atau wadah baru ketika berbelanja.

Potensi bertambahnya sampah dapat diminimalisir. Selain itu, gunakan kemasan isi ulang untuk sabun cair, sampo, deterjen, dan sejenisnya agar jenis sampah yang dihasilkan lebih kecil. Demikian juga dengan hal-hal lainnya.

3. Memakai Kembali (Reuse)

Alternatif ini bertujuan untuk memperpanjang usia penggunaan barang sebelum berubah status menjadi sampah. Oleh karena itu, pilihlah barang-barang yang bisa digunakan kembali. Sedapat mungkin, hindari penggunaan barang-barang yang hanya bisa digunakan sekali pakai.

Untuk memperpanjang usia barang, kita bisa juga berkreasi mempercantik barang-barang yang sudah usang atau bekas agar tetap bisa dipakai kembali baik dalam bentuk yang sama atau pun dalam bentuk yang baru.

4. Mendaur Ulang (Recycle)

Saat ini banyak bermunculan industri rumahan yang mengolah sampah anorganik menjadi barang-barang seni, souvenir, aksesori, dan berbagai produk kreatif lainnya. Ini merupakan alternatif pengelolaan barang anorganik yang paling baik. Bagaimana mengubah barang yang tidak memiliki nilai menjadi barang yang bernilai tinggi.

Contohnya, kerajinan tas dari plastik bekas, kerajinan bunga dari botol bekas air mineral, membuat wadah penyimpanan dari kardus, bingkai foto dari kardus, vas bunga dari erlenmeyer retak dan lain-lain.

Tips Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

sampah-rumah-tangga

Di akhir artikel lingkungan ini, tips tentang cara mengelola sampah rumah tangga akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Lakukan pemisahan antara sampah organik dan anorganik sedini mungkin.

2. Tempatkan wadah penampungan sampah pada tempat yang terlindungi dari panas dan hujan.

3. Jaga agar tempat sampah tidak menjadi sarang kecoa, lalat, tikus semut, dan binatang lain yang dapat menyebabkan tempat sampah menjadi berantakan, kotor, dan lembab.

4. Buat tempat sampah yang tertutup agar lebih bersih dan aman dari segala macam bentuk gangguan.

5. Hindari membakar sampah di daerah yang padat penduduk.

6. Manfaatkan setiap barang seminimal mungkin, selalu membawa tas sendiri ketika berbelanja ke pasar dan lakukan pengomposan sederhana di rumah terhadap sampah-sampah organik.

7. Gunakan tabung komposter untuk mengolah sampah organik rumah tangga (sampah dapur) menjadi kompos cair di rumah. Ini merupakan alternatif praktis dan sederhana untuk mengurangi pencemaran lingkungan oleh sampah organik.

Demikianlah ulasan singkat tentang Tips Mengelola Sampah, semoga bermanfaat untuk para pembaca semuanya.

Posting Komentar untuk " Lingkungan Hidup: Tips Mengelola Sampah"