Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Archelon, Kura-Kura Purba Raksasa

Archelon, Kura-Kura Purba Raksasa

Anda tentu sudah mengenal jenis hewan kura-kura, bukan? Ya, hewan bertempurung dan berjalan lambat ini cukup mudah untuk kita temukan, apalagi saat ini banyak orang yang memeliharanya. Tapi tahukah Anda kura-kura purba yang merupakan nenek moyang dari kura-kura?

Berbicara hewan purba, Anda pasti berpikir tentang hewan dengan ukuran yang sangat besar atau bahkan menyeramkan. Lalu bagaimana dengan kura-kura purba? Apakah kura-kura ini juga bertubuh besar?

Jawabannya adalah ya. Kura-kura purba cukup menarik untuk dipelajari, apalagi belum banyak orang tahu tentang sejarah hewan purba yang satu ini.

Archelon

Salah satu jenis kura-kura adalah penyu, dan menurut kebanyakan para ahli, penyu adalah hewan purba yang masih hidup sampai sekarang. Hanya saja penyu memang telah mengalami banyak perubahan atau yang biasa disebut sebagai evolusi.

Archelon, sering disebut sebagai nenek moyang penyu yang hidup ratusan juta tahun yang lalu bersama-sama dengan zaman kehidupan dinosaurus (sekitar 145-200 an juta tahun lalu).  Nama Archelon sendiri punya arti khusus, yaitu berarti pemimpin penyu dalam bahasa Yunani.

Bentuk Tubuh Archelon

fosil-archelon

Kura-kura purba ini memiliki ukuran tubuh yang sangat besar bila dibandingkan dengan kura-kura masa kini. Panjang kura-kura Archelon ini sekitar 4 meter dengan lebar yang sama, sekitar 4,87 meter (diukur dari ujung sirip ke sirip yang lain). Beratnya sekitar 2.200 kilogram. Nah, Anda bisa bayangkan sendiri seberapa besar kura-kura purba Archelon ini.

Bila kura-kura atau penyu masa sekarang memiliki tempurung yang kuat dan keras, hal ini tidak berlaku bagi Archelon. Kura-kura purba ini tidak punya cangkang keras, hanya memiliki tempurung yang cukup lunak dan lebih mirip dengan kulit tebal.

Kura-kura Archelon memiliki ekor yang lancip, puncak cangkang yang agak tinggi, dan rahang yang sangat kuat untuk memakan mangsa di laut, terutama cumi-cumi dan ikan. Kerabat paling dekat dengan kura-kura purba Archelon ini adalah penyu belimbing.

Jadi, bila Anda susah membayangkan seperti apa bentuk Archelon, Anda tinggal membayangkan penyu belimbing yang berukuran sangat besar.

Penemuan Fosil Archelon

Fosil kura-kura purba Archelon ini ditemukan sekitar tahun 1895 oleh Dr. G.R. Wieland di daerah Dakota Selatan, Amerika Serikat. Sekitar tahun 1970-an, kembali ditemukan fosil dari jenis kura-kura purba serupa yang lebih besar.

Fosil yang ditemukan itu diperkirakan hidup pada 65-75 juta tahun lalu. Selain di Dakota Selatan, fosil-fosil Archelon juga pernah ditemukan di daerah Wyoming, Amerika Serikat.

Posting Komentar untuk " Archelon, Kura-Kura Purba Raksasa"