Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya Keracunan Pestisida dalam Rumah Tangga

Bahaya Keracunan Pestisida dalam Rumah Tangga

Mungkin Anda tidak pernah menyadari bahwa di lingkungan rumah terdapat beberapa jenis pestisida. Penggunaan pestisida yang paling dekat tidak hanya digunakan di rumah, tetapi digunakan di halaman rumah untuk memusnahkan hama tanaman atau bunga. Yang paling rentan keracunan pestisida adalah anak-anak akibat rasa ingin tahu mereka yang sangat tinggi.

Anak-anak cenderung memasukkan berbagai jenis barang yang ditemuinya ke dalam mulut. Jika yang dimasukkan adalah zat pestisida, kematian pun di depan mata. 

Pestisida terdiri dari beberapa jenis yang disesuaikan dengan sasarannya. Pestisida yang terdapat di lingkungan rumah tangga adalah racun serangga (insektisida) dan racun tikus (rodentisida).

Racun pestisida tidak hanya dirasakan oleh organisme yang menjadi sasaran, misalnya nyamuk, kecoa, dan tikus. Racun pestisida bisa menghinggapi manusia maupun hewan peliharaan. Pestisida masuk ke dalam tubuh manusia dengan berbagai cara. Misalnya, terhirup, tertelan, terkena kulit, dan terkena mata. 

Berikut beberapa pestisida yang terdapat dalam rumah tangga, antara lain:

1.   Racun Serangga

Pestisida yang sering digunakan dalam rumah tangga adalah jenis insektisida atau racun pembasmi serangga. Insektisida ini sering digunakan untuk membunuh nyamuk, kecoa, semut, dan lalat.

 Bentuk racun serangga pun bermacam-macam. Ada yang berupa semprotan, elektrik (menggunakan listrik), lotion, serta berupa kepingan melingkar yang dibakar.

Insektisida yang terdapat dalam kehidupan rumah tangga mayoritas mengandung zat aktif piretrin dan piretroid. Piretrin adalah sari atau ekstrak bunga krisan yang sebelumnya telah dikeringkan. Sementara itu, piretroid merupakan zat buatan atau sintetis dari piretrin.

Berikut ini merupakan akibat keracunan insektisida:

  • Jika mengenai kulit, zat ini dapat mengakibatkan kekeringan kulit.
  • Jika terhirup, dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan. Misalnya, radang kerongkongan dan rhinitis.
  • Dapat merangsang alergi yang mengakibatkan batuk, bersin-bersin, napas menjadi pendek, dan terasa sakit pada bagian dada (khusus anak-anak yang memiliki penyakit asma serta alergi).
  • Bila tertelan dalam dosis rendah, zat ini dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.
  • Jika tertelan dalam dosis tinggi sekitar 200-500 mililiter, zat ini dapat merusak sistem saraf pusat, napas menjadi sesak, koma. Bahkan, yang lebih tragis adalah kematian.

2.   Racun Ngengat

Racun ngengat lebih akrab dikenal dengan sebutan kapur barus atau kamper. Racun ngengat dijual dalam berbagai bentuk dan pilihan warna. Warnanya yang menarik kadang membuat anak-anak tergiur dan menganggapnya sebagai permen. Oleh sebab itu, Anda harus berhati-hati meletakkan dan menggunakan racun ngengat ini.

Bahan aktif yang terkandung dalam racun ini adalah naphthalene atau paradichlorobenzene. Bahan kimia jenis ini pun ada dalam pewangi kamar mandi. Bau yang ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia itu sangat kuat sehingga sulit dihilangkan. Sebutir racun ngengat kurang lebih mengandung 250-500 miligram naphthalene.

Berikut ini merupakan akibat keracunan ngengat:

  • Jika racun ini masuk melalui mulut, akan berakibat pada iritasi saluran pencernaan, mual, muntah, dan diare.
  • Bila terkena mata, racun ini dapat merusak kornea dan mengaburkan pelihatan.
  • Jika terkena bagian kulit, racun ini akan mengakibatkan iritasi, alergi, dan gatal-gatal.

3.   Racun Tikus

Racun tikus tersedia dalam berbagai bentuk, seperti butiran, serbuk, dan pellet. Racun tikus dalam bentuk umpan berwarna sering mengundang perhatian anak-anak karena disangka cemilan. Oleh sebab itu, kehati-hatian penggunaan racun ini menjadi sangat penting untuk menghindari keracunan. Rodentisida termasuk zat kimia yang sangat beracun.

Racun tikus mengandung berbagai zat kimia berbahaya, seperti zinc phosphide, coumarine, dan indanedion. Racun tikus yang memiliki kandungan zat aktif zinc phosphide memiliki bau khas seperti ikan busuk sehingga rasanya tidak disenangi binatang lain. Meskipun demikian, bau busuk ini justru membuat tikus tertarik.

Akibat yang timbul dari keracunan rodentisida adalah sebagai berikut:

  • Membuat paru-paru sesak.
  • Mengakibatkan tekanan darah rendah.
  • Kesulitan bernapas.
  • Muntah-muntah.
  • Denyut jantung tidak teratur.
  • Kerusakan pada ginjal.
  • Berkurangnya leukosit atau sel darah putih.
  • Koma.
  • Kematian.

Itulah beberapa bahaya pestisida yang ada di lingkungan rumah tangga kita. Semoga Anda dapat lebih berhati-hati menggunakannya. Semoga bermanfaat!

Posting Komentar untuk " Bahaya Keracunan Pestisida dalam Rumah Tangga"