Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak Negatif Penebangan Hutan Liar

Dampak Negatif Penebangan Hutan Liar
credit:instagram@visitmadinacom

Penebangan hutan liar sekarang ini bukan hanya sekedar perbuatan yang melawan hukum tetapi terkait dengan rasa kemanusiaan. Argumennya pasti karena penebangan liar tidak hanya berpengaruh terhadap lingkungan semata-mata tetapi berpengaruh juga pada kelangsungan hidup manusia. 

Dampak negatif penebangan hutan liar ini harus segera dicarikan jalan keluarnya supaya anak cucu kita masih bisa hidup dengan nyaman di bumi ini. Minimal mereka bisa mencicipi sedikit kekayaan Indonesia yang termasyur yakni kesuburan yang membuat apa saja yang ditanamkan bisa tumbuh subur di negeri ini.

Sebagai manusia yang hidup di alam bersama dengan makhluk hidup lain baik flora dan fauna semestinya bisa diwariskan kepada mereka. Tidak sewenang-wenang mengeksplorasi hutan yang berada di Indonesia untuk kebutuhan manusia semata-mata. 

Dimulai dari keperluan akan bahan bangunan, kertas, industri mebel, tambang dan lain-lain. Keperluan yang membuat manusia kehilangan peranan panca inderanya sampai hingga di titik di mana dia tidak peduli kembali pada alam dan penghuni alam yang lain yang berbentuk flora dan fauna.

Beragam Dampak Negatif Penebangan Hutan

Pertimbangan ekonomis yang hanya memikirkan keuntungan yang didapatkan sering membuat manusia berusaha memanfaatkan sebanyak - banyaknya dari alam untuk mendapat keuntungan. 

Mereka memang membayar murah, bahkan gratis karena tidak mempunyai ijin untuk penebangan hutan, tetapi semuanya rupanya harus dibayarkan mahal dengan beragam dampak negatif dari penebangan hutan liar ini. Baik dampak untuk lingkungan, makhluk hidup atau bahkan juga manusia tersebut.

Tanah Jadi Tidak Subur

Ini adalah dampak negatif dari penebangan hutan liar yang sering tidak terpikir. Penebang hutan liar umumnya menebang tanpa banyak memperhitungkan dampak negatif yang bakal terjadi di lingkungan sekelilingnya. 

Terhitung tersedianya kayu, pantas tebang atau mungkin tidak, dan lain-lain. Mereka tidak mengetahui jika saat hutan ditebangi secara liar akan menyebabkan hutan menjadi gundul.

Tidak ada lagi pohon-pohonan teduh yang memayungi tanah. Begitu juga batang-batang pohon yang pada akhirnya terbakar karena panas matahari yang membakar. Parahnya sisa penebangan hutan itu kemudian sengaja dibakar yang membuat keadaan tanah jadi betul-betul kering.

Panas matahari dapat sampai ke tanah secara langsung. Ini bisa membuat zat yang ada pada tanah turut menguap dan kering. Saat hujan datang, beberapa sisa gizi terikut air dan lenyap saat itu juga. 

Hal itu mengakibatkan tanah tidak dapat ditanami kembali dan jadi tidak bisa dipakai kembali. Seperti barang sisa yang telah hancur dan tidak bisa dipakai kembali menjadi tempat produktif.

Saat tanah menjadi tidak subur lagi maka itu secara otomatis mengakibatkan beberapa petani kehilangan lahannya. Mengakibatkan mereka harus mencari tempat baru untuk dikerjakan kembali. 

Tempat baru itu tentunya dia dapatkan dengan membuka lahan baru di daerah lain. Pembukaan tempat ini ikut serta menyingkirkan beberapa makhluk hidup sebagai penghuni masih tetap tempat itu. Dimulai dari beragam serangga, burung, atau bahkan juga hewan-hewan yang hidup di hutan seperti tupai, orangutan, gajah, harimau, dan lain-lain.

Minimnya Wilayah Resapan Air

Penebangan hutan liar ini membuat menyusutnya wilayah resapan air. Karena beberapa pohon yang sebelumnya ada jadi tidak berperan kembali untuk menyerap air tanah. Mengakibatkan stok sumber daya air jadi tipis. 

Pada akhirnya air tidak lagi sebagai sumber daya alam tidak terbatas tetapi sumber daya alam yang sangat jarang. Untuk mendapat air bersih jadi sangat mahal dan susah. Mengakibatkan warga tidak dapat hidup sehat karena tidak terdapatnya air bersih di sekitar mereka

Minimnya serapan air berpeluang terjadinya musibah banjir dan longsor. Saat banjir terjadi berapa banyak fasilitas umum yang tidak dapat dipakai. Berapakah orang yang tidak dapat beraktivitas mereka seperti yang lalu. 

Berapakah orang yang mau tak mau harus menghentikan aktivitas ekonominya karena tempat usahanya tergenang air. Berapakah kerugian yang bakal dialami oleh warga pada setiap banjir menerjang. Begitu juga dengan saat musibah longsor terjadi.

Itu penyebabnya penebangan hutan liar ini akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat yang bertambah luas. Bila musibah ini semakin makin tambah meluas karena itu rugi akan makin banyak. Pasti ini akan berpengaruh juga pada negara. Salah satunya efeknya yakni merosotnya ekonomi warga.

Daya membeli warga turun, belum juga harga keperluan primer jadi makin bertambah karena jumlah barang yang sedikit karena beberapa petani yang tidak berhasil panen karena banjir. 

Juga bisa karena wilayah mereka terisolir karena jalanan yang longsor hingga menghalangi distribusi hasil pertanian. Tentu saja ini akan membuat rakyat makin menanggung derita.

Pemanasan Global

Imbas negatif penebangan hutan liar yang lain yaitu berlangsungnya pemanasan global. Penyebabnya adalah menyusutnya jumlah pohon yang ada di hutan. Mengakibatkan berkurang juga daun-daun yang bisa jadi penyerap karbondioksida di bumi. 

Saat pohon ditebang karena itu terlepas juga karbondioksida yang umumnya digunakan oleh pohon untuk tumbuh malah jadi racun untuk manusia. Apa lagi bila penebangan hutan disudahi dengan pembakaran beberapa sisa penebanga yang membuat makin banyak karbondioksida pada udara.

Efeknya bumi jadi makin panas karena menyusutnya penyerap karbondioksida alami di alam. Pohon yang sedianya menolong manusia mengurangi karbondioksida dalam upaya mencegah terjadinya pemanasan global. 

Membuat bumi makin panas sampai kenyamanan manusia dan beragam fauna merasakah temperatur udara yang demikian panas sehari-harinya. Khususnya di siang hari saat matahari bersinar dengan teriknya.

Menyusutnya Keragaman Hayati

Dampak negatif dari penebangan hutan liar yang lain yakni menyusutnya keragaman hayati. Saat pohon-pohon ditebang secara liar tentu saja mereka tidak memikirkan lokasi yang mana aman untuk penebangan hutan yang dibolehkan oleh Departemen kehutanan. 

Yang mereka pedulikan tentu saja lokasi yang aman dari petugas kehutanan hingga mereka dapat aman saat lakukan penebangan hutan. Ambil kayu sebanyak-banyaknya untuk kepentingan mereka sendiri. Untuk mendapat keuntungan sebanyak - banyaknya.

Saat beberapa pohon ditebang karena itu tanpa mereka ketahui beberapa puluh bahkan juga beberapa ratus plasma nutfah hancur. Seberapa banyak hewan dan mikroorganisme yang kehilangan rumah mereka. Membuat mereka tidak dapat bertahan untuk hidup karena tidak lagi ada tempat untuk mereka. 

Berapa banyak jenis  hewan yang kehilangan makanan mereka dan kenyamanan untuk tinggal di hutan yang semestinya menjadi rumah yang paling aman buat mereka. Mengakibatkan terjadi serangan hewan-hewan ini ke pemukiman warga.

Sebenarnya yang mereka cari hanya tempat aman untuk hidup dan mencari makanan untuk mempertahankan hidup mereka. Ini terjadi karena tingkah manusia sendiri yang serakah mengeksplorasi alam yang disebut tempat hidup hewan-hewan itu. Tempat mereka tumbuh dan bekembang biak.

Akibatnya, sedikit demi sedikit mereka musnah terhitung karena tingkah manusia. Lucunya, manusia kemudian merasa terusik dengan kedatangan hewan - hewan tersebut di permukiman mereka. 

Semuanya harus di hentikan supaya kehidupan menjadi lebih baik. Terbentuknya keselarasan di antara manusia dan lingkungannya. Saat kita ramah dan berteman dengan lingkungan karena itu lingkungan akan memberikan banyak manfaat pada manusia. 

Hal itu bisa dibuktikan dengan kesuksesannya beberapa lembaga dan individu yang menerima hadiah kalpataru yang justru mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan alam dengan arif.

Mereka yang bukan hanya mengambil manfaat saja dari alam tetapi juga masih tetap menjaga lingkungan hidup. Semuanya bermula dari kesadaran kita masing-masing, khususnya untuk Anda yang mengandalkan mata pencaharian dari hasil hutan ini.

Itulah dampak negatif penebangan hutan liar. Mudah-mudahan berguna untuk Anda!

Posting Komentar untuk "Dampak Negatif Penebangan Hutan Liar"