Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori dan Asal Usul Terbentuknya Minyak Bumi

Teori dan Asal Usul Terbentuknya Minyak Bumi
credit:instagram@dinosaurus_id

Ada beberapa teori mengenai asal mula minyak bumi terbentuk. Berbagai pendapat dikemukakan oleh para ahli tentang bagaimana proses terbentuknya minyak bumi. 

Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hampir semua kegiatan manusia, terutama transportasi memerlukan minyak bumi sebagai sumber dayanya.

Minyak bumi dijadikan bahan bakar untuk membuat mesin-mesin pada alat transportasi dapat bergerak. Fungsinya yang sangat vital ini membuat harga minyak bumi terus naik dari tahun ke tahun. Selain itu cadangan minyak bumi yang terus berkurang juga membuat harganya terus meroket.

Teori-teori Asal Mula Minyak Bumi

Teori-teori tentang bagaimana proses minyak bumi pada awalnya terbentuk secara umum ada tiga yang paling terkenal, yaitu pertama, teori organik. 

Teori organik menyebutkan bawah proses terbentuknya minyak bumi adalah dari unsur-unsur organik seperti binatang dan tumbuhan yang telah mati dan tertimbun di dalam tanah lumpur.

Lama kelamaan tanah lumpur tersebut mengendap dan terbawa arus sungai ke laut. Endapan tersebut tertimbun di dasar laut dalam jangka waktu yang sangat lama. Kemudian karena tekanan dan temperatur yang tinggi, jasad binatang dan tumbuhan tadi berubah menjadi gelembung minyak dan gas.

Kedua, teori anorganik. Dalam teori anorganik, dijelaskan bahwa proses asal minyak bumi terbentuk bukanlah langsung dari jasad-jasad binatang atau tumbuhan, melainkan karena adanya bantuan aktivitas bakterial di dalam tanah. 

Kandungan oksigen, nitrogen, dan belerang yang terkubur dari jasad-jasad organik tersebut diurai oleh aktivitas bakterial dan berubah menjadi gelembung minyak yang mempunyai senyawa hidrokarbon di dalamnya.

Teori anorganik lebih menekankan pembentukan minyak bumi hanya mungkin terjadi bila ada aktivitas bakterial yang membantu menguraikan jasad-jasad organik di dalam tanah.

Ketiga, teori Duplex. Teori Duplex sangat terkenal dan banyak diterima oleh berbagai kalangan. Alasannya, teori duplex merupakan gabungan dari dua teori sebelumnya, yaitu teori organik dan teori anorganik. 

Dalam teori duplex, asal minyak bumi pada awalnya adalah dari jasad binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mengendap selama jutaan tahun di dalam tanah.

Karena terkubur sedemikian lama dan terpengaruh oleh tekanan dan suhu yang tinggi, serta dibantu diuraikan oleh bakteri, lama kelamaan endapan tersebut berubah menjadi sedimen. Batuan sedimen atau source rock ini mengandung bintik-bintik minyak di dalamnya yang merupakan cikal bakal minyak bumi.

Kepunahan Dinosaurus, Sumber Asal Mula Minyak Bumi?

Berdasarkan teori-teori di atas, sebenarnya ada satu kesimpulan yang dapat diambil. Binatang-binatang dan tumbuhan pada zaman purba seperti dinosaurus adalah sumber awal terbentuknya minyak bumi. 

Teori ini memang relevan jika melihat banyaknya kandungan jasad-jasad renik di dalam minyak bumi yang masih mentah.

Namun belakangan ini dipaparkan sebuah teori baru yang sangat berbeda dari teori-teori sebelumnya. Teori ini adalah teori Abiotic Oil. 

Teori ini menjelaskan bahwa minyak bumi terbentuk bukan karena fosil atau jasad binatang dan tumbuhan yang hidup pada masa purbakala.

Menurut teori Abiotic Oil, asal minyak bumi terbentuk karena sebuah proses yang berlangsung di dalam perut bumi yang sangat dalam dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi. Proses terbentuknya minyak bumi ini tidak ada hubungannya dengan materi biologis dari permukaan bumi.

Adanya unsur material biologis dalam minyak bumi disebabkan karena begitu minyak mentah memancar keluar dari perut bumi, jutaan bakteri menyerbunya sehingga tampak seperti material yang berasal dari fosil binatang dan tumbuhan yang diuraikan oleh bakteri.

Teori ini semakin diperkuat dengan bukti nyata yang ditemukan di Pulau Eugene yang terletak di Meksiko. Pulau Eugene merupakan ladang minyak bumi lepas pantai di teluk Meksiko. Pada awal didirikan yaitu tahun 1973, mampu memproduksi sampai 15.000 barel setiap harinya.

Sampah pada tahun 1989, produksinya berkurang menjadi 4.000 barel setiap hari. Namun secara mengejutkan produksinya kembali naik menjadi 13.000 barel setiap hari dengan perkiraan cadangan sekitar 60-400 juta barel. 

Lalu apa yang sebenarnya terjadi di teluk Meksiko? Mengapa cadangan minyak bumi yang seharusnya semakin berkurang tiba-tiba naik secara drastis?

Ada Konspirasi di Balik Teori Asal Mula Minyak Bumi?

Teori dan Asal Usul Terbentuknya Minyak Bumi

Kenaikan cadangan minyak bumi secara mendadak yang terjadi di Teluk Meksiko kemudian memunculkan berbagai pertanyaan. Apakah benar minyak bumi berasal dari fosil jaman purba? Kalau memang iya, mengapa cadangan minyak di Teluk Meksiko bisa tiba-tiba melonjak naik?

Pertanyaan tersebut dijawab oleh para peneliti yang menganalisis sumber ladang minyak di Teluk Meksiko. Setelah dilakukan pencitraan seismik, ditemukan bahwa minyak bumi memancar dari kedalaman perut bumi yang kemudian naik melalui celah bebatuan.

Pada saat proses naiknya minyak bumi keluar inilah, banyak bakteri-bakteri yang menyerbunya sehingga tampak seperti minyak bumi berasal dari fosil. 

Kejadian ini sangat sesuai dengan teori Thomas Gold yang mengatakan bahwa asal minyak bumi sebenarnya terbentuk dari aliran primodial (purba) yang berputar terus-menerus dan diproduksi di dalam perut bumi dalam tekanan dan temperatur yang sangat tinggi. 

Hal ini memungkinkan minyak bumi untuk dapat diperbaharui dengan cepat, tidak harus menunggu fosil yang diendapkan selama ratusan bahkan jutaan tahun.

Penemuan tersebut selain memunculkan harapan bagi sumber energi, juga menimbulkan spekulasi bahwa ada konspirasi dibalik kelangkaan minyak bumi yang didukung dengan teori asal minyak bumi yang berasal dari fosil jutaan tahun yang lalu. 

Jika memang terbentuknya minyak bumi sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa diperlukan fosil dalam jumlah yang sangat besar dan diendapkan dalam waktu yang sangat lama, maka cadangan minyak bumi lama kelamaan akan menipis dan bahkan habis. Padahal kebutuhan minyak bumi sebagai sumber energi justru meningkat setiap harinya.

Dalam hal ini hukum penawaran dan permintaan ekonomi berlaku, yaitu ketika penawaran barang yang tersedia (minyak bumi) terbatas namun permintaannya terus melonjak, maka dipastikan harga minyak bumi akan meroket. Meroketnya harga minyak bumi inilah yang diharapkan dan menjadi tujuan oleh para perusahaan produsen minyak bumi ternama di dunia.

Konspirasi semacam ini tentunya sangat merugikan bagi negara-negara yang bukan penghasil minyak atau pun bagi negara penghasil minyak namun pengelolaannya lebih banyak dilakukan oleh perusahaan asing seperti Indonesia.

Terlepas dari benar atau tidaknya teori tersebut, manusia memang seharusnya berhemat dalam menggunakan dan memanfaatkan sumber energi yang ada. 

Sebanyak apa pun cadangan minyak bumi akan cepat habis jika tidak digunakan dengan bijak. Atau pun seandainya ternyata minyak bumi memang benar-benar dapat diperbaharui dengan cepat, namun tanpa kontrol dan pemakaian yang efisien, krisis energi pada akhirnya tetap akan melanda.

Manajemen dan efisiensi penggunaan energi adalah cara terbaik untuk memanfaatkan sumber daya. Jadi, bijaklah dalam menggunakan energi terutama minyak bumi dan gas terlepas dari teori mana pun yang benar tentang asal mula minyak bumi.

Posting Komentar untuk " Teori dan Asal Usul Terbentuknya Minyak Bumi "