Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bentuk dan Konsep Energi Alternatif

Bentuk dan Konsep Energi Alternatif

Energi alternatif adalah istilah yang merujuk pada semua energi yang bisa digunakan dengan tujuan menggantikan bahan bakar konvensional 

Umumnya, istilah energi alternatif digunakan untuk mengurangi pemakaian bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan terjadi akibat emisi karbon dioksida yang tinggi. Hal ini menyebabkan terjadinya pemanasan global (global warming).

Selama beberapa tahun, makna energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang dapat dipilih dengan tujuan yang berbeda dalam penggunaannya. 

Istilah "alternatif" mengacu pada suatu teknologi selain teknologi yang dipakai pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif digunakan untuk menghasilkan energi untuk mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah, seperti penggunaan bahan bakar fosil.

Bentuk Energi Alternatif Saat Ini

1. Energi Alternatif Ramah Lingkungan

Sumber energi terbarukan, seperti biomassa, disebut sebagai energi alternatif untuk bahan bakar fosil yang membahayakan keberlangsungan ekologi. Oleh karena itu, jika biomassa dikomersilkan, khawatir akan membahayakan hutan sebagai penghasil biomassa terbesar (kayu merupakan biomassa).

Energi terbarukan belum tentu bisa disebut energi alternatif dengan tujuan tersebut. Contohnya di Belanda, yang pernah menggunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar bio. 

Saat ini, penggunaan minyak kelapa sawit dihentikan karena bukti ilmiah menunjukkan penggunaannya menciptakan kerusakan lebih parah dibandingkan bahan bakar fosil.

Selain itu, mungkin ekspansi lahan kelapa sawit dapat menghabiskan lahan hutan alami. Saat ini, pengembangan energi alternatif terhadap bahan bakar bio sedang dikembangkan dalam bentuk etanol selulosit.

2. Alternatif Zero Karbon

Jika dilihat dari sudut pandang isu perubahan iklim, bahan bakar ekonomis rendah karbon merupakan sumber alternatif untuk memperkecil atau bahkan menghilangkan emisi karbon dan metana. 

Agar lingkungan tidak rusak, sumber energi terbarukan, seperti biomassa, dan hidrogen yang dihasilkan gas alam, tidak tersedia secara ekonomis untuk meredam peningkatan karbon secara global. 

Penerapan teknologi energi alternatif yang rendah emisi karbonnya, tidak sesuai dengan tujuan energi alternatif yang harus tidak merusak lingkungan.

3. Alternatif Kemandirian Energi

Di Eropa, ada harapan untuk lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada suplai energi (minyak dan gas) dari Rusia. Begitupun, Amerika Serikat yang berharap terbebas dari impor minyak yang diproduksi oleh negara lain. 

Dari sudut pandang ini, gas alam domestik, berbahan bakar fosil merupakan energi alternatif dari bahan bakar yang diimpor dari luar. Sudut pandang tersebut menjelaskan tentang kemandirian energi. Meskipun gas alam tidak bisa diperbarui, dalam sudut pandang ini, hal tersebut merupakan energi alternatif.

Konsep Baru Energi Alternatif

1. Area Penangkapan Energi Angin Mengapung

Area penangkapan energi angin mengapung sama seperti halnya area penangkapan energi angin biasa. Akan tetapi, area penangkapan energi mengapung berada di tengah-tengah lautan, sedangkan area penangkapan energi angin biasa dilakukan di daratan. 

Area penangkapan energi angin mengapung dapat ditempatkan di perairan dengan kedalaman sekitar 40 meter.

Keuntungan area penangkapan energi angin mengapung, yaitu memiliki kemampuan untuk menangkap energi angin di tengah lautan tanpa halangan bukit, pepohonan, dan bangunan. Perlu diketahui bahwa angin di tengah lautan dapat mencapai dua kali lipat kecepatan angin di daratan. 

Perusahaan pertama yang melakukan percobaan pertama area penangkapan energi angin mengapung, yaitu perusahaan energi dari Norwegia, Statoil Hydro, pada musim gugur 2009.

2. Biogas Hasil Pencernaan

Biogas hasil pencernaan berkaitan dengan pemanfaatan gas metana yang dilepaskan saat kotoran hewan membusuk. Gas metana bisa diperoleh dari sampah dan sistem saluran limbah. 

Pembuatan gas metana dilakukan oleh bakteri atau dekomposer yang memecah biomassa dalam kondisi anaerobik. Gas metana yang dihasilkan dan dimurnikan bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.

3. Heliokultur

Heliokultur adalah proses pengambilan energi matahari menjadi bahan bakar. Heliokultur dilakukan dengan cara memindahkan karbon dioksida di atmosfer dengan memanfaatkan bidang pertanian.

Demikianlah uraian artikel terkait dengan Bentuk dan Konsep Energi Alternatif, semoga dapat menambah wawasan kita semua.

Posting Komentar untuk " Bentuk dan Konsep Energi Alternatif"